Modul PKM

Paradigma Baru Pengobatan, Obat Penyakit Kronis & Kanker Ganas :

> Beberapa hambatan dan keterbatasan pada pengobatan medis konvensional / Barat menyebabkan orang mulai berpikir pada pengobatan alternatif yang merupakan teknik pengobatan Timur yang menganggap bahwa kondisi tidak seimbang dapat menyebabkan penyakit (Illness is nor enemy, but caused unbalancing energy). Pengobatan alternatif yang aman, bermanfaat, logis secara pemikiran kedokteran, mudah dalam pelaksanaan dan didasari penelitian ilmiah yang mendalam disebut Terapi Biologi untuk Penyakit Kronis / Kanker.

> Paradigma Baru :

Paradigma baru dalam ilmu kedokteran, yaitu Back to Nature yang berarti kembali kepada posisi natural untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang tidak terselesaikan oleh ilmu Kedokteran Barat yang sebenarnya adalah Back to East.

Kekayaan akan flora di Indonesia sangat mendukung untuk pengembangan pemakaian tanaman obat untuk kanker / penyakit kronis, dimana tanaman obat dengan berbagai macam kandungan berpeluang untuk lebih berperan dalam pengobatan kanker / penyakit kronis. Tumbuhan yang digunakan adalah tumbuhan yang mengandung senyawa atau substansi seperti karetenoid, vitamin C, selenium, serat dan komponen-komponennya, dithiolthiones, indol, isothiosianat, fenol, inhibitor protease, senyawa alium, sterol fitoestrogen dan limonen.

> Tanaman Obat Indonesia yg Berkhasiat sebagai Obat Tumor Kanker :

Telah banyak tanaman obat asal Indonesia yang diperkirakan berkhasiat sebagai anti-kanker dan telah didukung oleh beberapa penelitian ilmiah seperti beberapa tanaman ajaib yang ditemukan di Indonesia : keladi tikus, kunyit putih, benalu teh, dll.

Banyak tanaman obat hasil flora Indonesia yang berkhasiat sebagai sitostatika, immunomodulator, anti-inflamasi, hepatoprotektor dan analgesik.

> Mencegah Lebih Baik dari Mengobati :

Dalam menghadapi masalah penyakit kanker, kunci kesuksesan terapi adalah pencegahan primer dan sekunder. Pencegahan primer berarti mengenal faktor resiko dan bahan penyebab kanker kemudian menghindarinya, sedangkan pencegahan sekunder adalah melakukan deteksi kanker sedini mungkin dan diikuti dengan terapi yang adekuat (memadai).

> Pengetahuan Modern Tidak Bisa Menjawab :

Banyak yang dapat dilakukan oleh Ilmu pengetahuan modern untuk menyelamatkan kehidupan tetapi ilmu pengetahuan tidak memberikan semua jawaban atas problematik kita.

> Kembali Ke Pengobatan, Penyembuhan Cara Tradisional, Alternatif :

Obat tradisional pengobatan alternatif dipakai untuk pengobatan penyakit yang belum ada obatnya seperti penyakit kanker, penyakit virus termasuk AIDS dan penyakit degeneratif, serta pada keadaan terdesak di mana obat jadi tidak tersedia atau karena tidak terjangkau oleh daya beli masyarakat.

> Penderita Penyakit Kanker kini Mempunyai Harapan Hidup :

Ya, mengidap kanker seolah selalu berarti vonis mati. Kanker memang paling unggul dalam hal merenggut usia. Pemangsa tak kenal ampun dengan rasa sakit yang melumpuhkan dan dapat mengisap kemudaan dan kebugaran siapa pun.

> Kanker Ganas Bisa Disembuhkan :

Namun, jangan cemas dulu. di Indonesia, Kanker tidak lagi mematikan. Berdasarkan pengalaman mengobati selama puluhan tahun, para penderita kanker / tumor ganas di Indonesia memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan Terapi NurSyifa’.

> Terapi NurSyifa’ Menyembuhkan dengan Berbagai Cara.

Jenis Penyakit / Sakit Kanker yang telah berhasil disembuhkan adalah :

> penyakit berat seperti sakit kanker payudara, paru-paru, usus besar-rectum,
> penyakit kanker liver, prostat, kanker ginjal, leher rahim, kanker rahim, tenggorokan, kanker tulang, otak, kanker limpa,
> penyakit leukemia, kanker empedu, kanker pankreas dan hepatitis. Dll.

* Keberhasilan pengobatan didukung oleh penelitian dan pengalaman mengobati selama puluhan tahun dengan penerapan berbagai cara / metode pengobatan yang terbukti keberhasilannya.

* Terapi NurSyifa’ telah menyembuhkan dan menyelamatkan banyak pasien sakit kanker yang awalnya datang tanpa harapan, dengan berbagai cara / metode yang mana salah satunya akan cocok untuk menyembuhkan penyakit yang diderita.


***Para Pasien saat diterapi merasakan suatu gelombang enerji yang mengalir masuk kedalam diri mereka, yang terasa langsung memberi hikmah kesembuhan, melenyapkan rasa sakit dan penyakit, melenyapkan stress depresi ketegangan, mengisi fikiran dan hati dengan rasa tenang tenteram menyenangkan, menumbuhkan kesabaran dan melenyapkan temperamen emosi kemarahan, serta meningkatkan daya fikir imajinasi dan kreativitas.*****

**Periksakan, Konsultasikan Penyakit Anda ke NurSyifa’ bilamana ada Symtom-symptom yang mencurigakan sebagai Penyakit Kanker, dan segeralah berobat.

**Para penderita Penyakit Kanker umumnya menderita psikosomatis, yaitu berfikir bahwa penyakitnya tidak bisa diobati. Dengan Pengalaman puluhan tahun mengobati, Enerji Sinar Penyembuh NurSyifa’ yang datangnya dari Allah Yang Maha Menyembuhkan dapat Menolong dan Menyembuhkan penyakit kanker dan berbagai penyakit kronis lainnya.


> Mengobati khusus Penyakit Kronis, Kanker, Tumor (Benjolan), Kista, Mium, Miyoma, di :

Payudara, Rahim, Vagina (Kelamin), Leher, Ketiak, Usus, Dubur, Lambung, Pankreas, Kepala, Tiroid, Hati, Jantung, Ginjal, Prostat, Persendian, Paru-paru, Urat Syaraf, Darah, THT, Saluran Empedu, Kantong Empedu, Limpa, Kulit, Rongga Mulut, Tenggorokan, Mata, Tulang, Testis, Pendarahan akibat (kanker, tumor, benjolan, kista, mium, miyoma), Kanker atau infeksi yang disebabkan oleh : Virus HIV/AIDS, Virus Hepatitis B (VHB), Virus Hepatitis C (VHC), Virus (HPV), kanker atau infeksi yang disebabkan oleh Bakteri, dan berbagai penyakit kronis lainnya.

Sampai sembuh total dan tidak kambuh lagi, juga tidak ada efek samping. Cara pengobatannya dengan Enerji Sinar Penyembuh NurSyifa’ mukjizat al Qur’an dan Ramuan / Ekstraksi yang terbuat dari beberapa macam Tumbuhan alami. Tidak memakai bahan zat kimia dan sudah terbukti berkhasiat ampuh untuk menyembuhkan dengan cepat semua jenis : Kanker, Tumor (Benjolan), Kista, dan Mium (Miyoma) walaupun sudah kronis (Stadium lanjut) / parah, tanpa efek samping.

Terapi NurSyifa’ Telah Berpengalaman Mengobati selama Puluhan Tahun dengan menggunakan Pengobatan Islami yang telah dipercaya selama berabad-abad kemanjurannya dengan memadukan pada pengobatan tradisional berupa ramuan jamu (Herbal) dan Madu.


Metode / Teknik Pengobatan :

* Aliran Enerji Sinar Penyembuh NurSyifa’ dipadu dengan ramuan jamu / herbal akan Menyembuhkan dengan cara :

· Menyerang dan mematikan sel-sel kanker, tumor, kista, miyoma, mium, sampai ke akar-akarnya,

· Menghentikan penyebaran sel-sel kanker, membersihkan & mematikan sel kanker baru yang membiak, memperbanyak diri.

· Dengan Metode Bedah Gaib Tangan Cahaya, sel-sel kanker dialirkan keluar dari tubuh pasien, pasien langsung bisa merasakannya, beberapa keluhan penyakit lenyap.

· Sel-sel kanker yang telah mati diatur pembuangannya melalui saluran-saluran pembuangan sehingga secara cepat dan terpadu bisa keluar dari tubuh.

· Sistim kekebalan tubuh (anti-body) diaktifkan, metabolisme tubuh diperbaiki, sehingga tubuh menjadi lebih sehat dan kuat untuk melawan penyakit. Madu sebagai suplemen guna memberi enerji aktif untuk meningkatkan fisik pasien.

· Sel-sel diprogram ulang, di Rekonstruksi kembali menjadi jaringan sehat dan di regenerasi dengan percepatan hingga 3x lipat agar tubuh membentuk jaringan sel baru yang sehat.

· Secara umum Terapi NurSyifa’ memiliki berbagai manfaat antara lain ; Mengisolasi dan menghancurkan sel yang rusak (sel kanker), berfungsi sebagai Super Antioxidant (pemangsa radikal bebas), Detoxicant (penetralisir zat beracun), Immune System (peningkat Imunitas / kekebalan tubuh), Homilistasis (perbaikan jaringan dan Luka dalam tubuh), Recovery (Pemulihan kondisi tubuh), Cell RegenerationRejuvenasi (perbaikan sel), Revitalisasi (Mengembalikan tubuh Pasien ke kondisi Normal).

· Enerji NurSyifa’ bekerja di luar dan di dalam sel, terbukti secara klinis membantu penyembuhan berbagai penyakit berat : Kanker, Stroke, Hepatitis & Kanker Hati, Jantung, HIV / AIDS, Alzheimer / Pikun, Bronchitis Kronis, Parkinson, Asthma, Reumatik, Maag / Tukak Lambung, Diabetes Mellitus, Stress, Darah Tinggi, Katarak, Leukimia, Penyakit Infeksi, Thalasemia, Psoriasis, Syndroma Kelelahan Kronis, Kolesterol, Penyakit Karena Tua, Penyakit Karena Pencemaran, dan lain-lain.

* Pada tahap awal Terapi NurSyifa’ dibantu ramuan, obat herbal / jamu menghancurkan berbagai sel-sel kanker pada darah di seluruh tubuh sampai ke akar-akarnya, juga menghancurkan akar-akar, anak sebar kanker lalu dibawa oleh darah dan dikeluarkan melalui air seni, melalui air besar. Oleh karenanya perlu minum air putih sebanyak-banyaknya agar racun, sel yang rusak, bakteri, virus dan kuman penyakit segera keluar dari dalam tubuh pasien.

Biasanya sesudah beberapa kali terapi, air seni berubah, tanda semakin banyak racun dan penyakit keluar, yang keluar itu adalah sel-sel kanker yang sudah mati dan hancur, secara terus-menerus dikeluarkan dari dalam tubuh.

Pada kasus dimana kanker sudah terbuka, maka cairan penyakit juga akan keluar melalui Sumber Penyakit (yaitu Kanker yang sudah terbuka) sampai habis.

Apabila di seluruh tubuh sel-sel kanker dan anak sebar kanker sudah habis mati (hancur) dan habis keluar dari dalam tubuh, maka secara perlahan sumber penyakit (Kanker yang terbuka) mengecil (menciut) juga kering dan tumbuh sel-sel baru yang normal, sehat, dari dalam mendorong sel-sel kanker yang sudah kering (mati) sampai habis terkelupas, kelihatan rata, bagus seperti biasa (tidak kambuh lagi). Yang tadinya berlubang menutup lagi. Secara klinis pasien dinyatakan telah sembuh (recovery).



MUSUH SISTEM

Dalam pengertian secara umum, kanker dapat dikatakan sebagai pembelahan sel yang tak terkendali. Tanpa memperhatikan jenisnya, kanker pada mulanya berkembang pada sel normal dan sehat dan memiliki karakteristik dasar sel normal ini, setidaknya dalam tahapan perkembangan awalnya. Namun demikian, sel-sel ini cenderung kehilangan sebagian kemampuannya. Salah satu kemampuan yang penting adalah kemampuan untuk bereaksi terhadap pesan-pesan yang dikirimkan oleh lingkungannya atau oleh organismenya sendiri, yang mengatur replikasi sel. Ketika ketakteraturan seperti ini terjadi, sel tak lagi dapat mengendalikan replikasinya dan pertumbuhan jaringan. Proses ini, yang dikenal dengan “pembelahan berkesinambungan” secara genetis ditransfer kepada sel-sel baru, mengakibatkan penyebaran tumor, yang pada gilirannya menyerang jaringan tetangganya. Sel yang rusak ini memakan nutrisi sel lain, menghabiskan suplai asam amino yang sangat penting. Sel kanker akhirnya menutup saluran dalam tubuh manusia dengan volumenya yang terus membesar. Mereka berakumulasi dalam berbagai organ seperti otak, paru-paru, hati dan ginjal, mengelilingi sel sehat dan normal dalam organ ini dan menghalangi fungsi normalnya, akhirnya menimbulkan ancaman yang serius terhadap kehidupan manusia.

Sel normal hanya membelah diri kalau mereka menerima perintah dari sel tetangganya. Ini termasuk cara pengamanan di dalam organisme itu. Akan tetapi, sel kanker tidak merespon mekanisme ini dan menolak setiap pengendalian pada sistem replikasinya. Jenis kanker yang dijelaskan sejauh ini tak menyebabkan masalah pada sistem pertahanan. Tubuh yang kuat dengan sistem pertahanan yang efektif mampu berjuang melawan sel kanker yang berkembang dan bertambah jumlahnya, dan bahkan mengalahkan penyakit itu. Masalah utama muncul ketika membran sel kanker robek sendiri karena bantuan enzim (enzim pac-man), dan bercampur dalam peredaran darah dengan menembus cairan limpatik, dan akhirnya mencapai sel dan jaringan yang jauh.

Skenario saat ini cukup negatif. Sel yang biasanya bekerja secara kolektif memberi manusia karunia melihat, mendengar, bernapas, dan hidup, tiba-tiba tumbuh membandel, tidak mematuhi perintah “berhenti” yang diterima dari sel tetangganya. Saat mereka terus membelah diri, mereka mengusung proses pengrusakan berkecepatan penuh yang membawa pada kematian tubuh total.


Peperangan antara sel kanker (merah jambu) dan limfosit (kuning).

Jika kita bandingkan tubuh manusia dengan sebuah negara, dan sistem pertahanan manusia dengan pasukan yang kuat dan bersenjata lengkap, sel kanker umpama pemberontak negara. Pemberontak ini semakin hari semakin banyak, terus melakukan perusakan terhadap struktur saat itu. Akan tetapi pasukan tentara di negara ini sama sekali tidak dapat ditembus.

Makrofag, prajurit terdepan dari sistem pertahanan, mengepung musuh begitu bertemu dan memusnahkan sel kanker dengan bantuan protein yang khusus mereka produksi. Selain itu, sel T, prajurit yang kuat dan cerdas, serta senjata khususnya (antibodi) membunuh sel kanker yang telah mulai berfusi ke dalam tubuh dan cairan getah bening dengan merobek membran sel. Perjuangan ini terus berlanjut bahkan walau sel kanker telah menyebar. Begitu sel kanker terus berkembang, sel pertahanan membantu menghalangi kemajuan penyakit, sehingga berkurang.

Salah satu sistem di dalam sel tubuh manusia yang mencegah penyebaran sel kanker adalah “apoptosis” yang menyebabkan sel bunuh diri. Apoptosis terjadi kalau DNA sel rusak, atau sel berkembang menjadi tumor, atau gen P53 yang juga dikenal sebagai “gen pencegah kanker” kurang efektif. Meskipun apoptosis mungkin terkesan negatif, sebenarnya peristiwa ini sangat penting, karena dia merintangi penyimpangan berbahaya dan mencegah penyakit diturunkan ke generasi berikutnya. Jika dibandingkan, potensi bahaya yang disebabkan oleh sel kanker bisa merusak sekujur tubuh manusia, sementara kehilangan satu sel lebih dapat diterima. Sel-sel di dalam tubuh manusia yang menyadari (!) bahwa ada penyimpangan dalam struktur mereka sendiri yang mengancam tubuh manusia, memulai kematiannya sendiri untuk memperpanjang kehidupan manusia.


Jika diperlukan, dengan penuh disiplin sel akan bunuh diri.

Kanker menjadi bentuk yang mengancam nyawa ketika sel yang rusak ini berkelit dari sistem bunuh diri. Dalam kasus ini, diaktifkanlah suatu mekanisme pertahanan sekunder untuk mencegah multiplikasi tak terkendali sel-sel ini. Jika mereka berhasil pula melewati penghalang ini, tahapan berikutnya yang mereka hadapi adalah “saat krisis”. Pada tahap ini, sel-sel yang telah berhasil meloloskan diri dari sistem keamanan sebelumnya sekaligus dibunuh semuanya. Akan tetapi, bisa jadi satu di antara sel-sel ini berhasil mengatasi “krisis”. Sel kanker “pemberontak” tersebut akan mentransfer sifat pemberontakannya kepada turunannya, yang akan bermultiplikasi dalam jumlah besar. Sekarang pasien kanker harus melawan dengan usaha yang intensif.

Apakah hanya sifat tak terkendalikan, merdeka, dan terus-menerus membelah diri yang membawa sel kanker pada kemenangan? Ada alasan lainnya di balik kesuksesan ini.

Sel membawa sejenis sistem penanda di permukaannya yang menentukan posisi mereka dalam tubuh. Tanda ini dapat dibaca oleh sel lain sehingga membantu sel saling mengenali secara tepat tempat mereka masing-masing dan mencegahnya supaya tidak menempati tempat sel lain. Sistem ini menjamin integritas jaringan. Karena mengetahui posisi mereka, sel tak akan pergi ke tempat lain, atau membiarkan sel lain menempati tempatnya, sehingga akan menjamin pemeliharaan tubuh supaya tetap dalam keadaan sehat. Sel yang tak memiliki tempat tertentu atau berada di tempat yang tidak semestinya akhirnya akan bunuh diri. Namun demikian, dengan adanya sistem penanda ini, proses bunuh diri sepenuhnya dihilangkan, karena sel tak diizinkan untuk tidak memiliki tempat atau menempati tempat yang tak sesuai. Proses ini tidaklah sesederhana dugaan kita. Supaya sistem tetap berfungsi efektif, setiap sel harus mengenali posisi dirinya sendiri selain menghormati posisi sel lain, dan berhati-hati untuk tidak menduduki tempat sel lain. Prosedur ini diajarkan kepada mereka melalui berbagai molekul mediator yang memungkinkan sel menjaga tempat mereka masing-masing. Akan tetapi, terkadang ada juga kejadian saat molekul mediator ini absen atau tak dapat memenuhi tugasnya. Keadaan ini menguntungkan sel kanker. Saat molekul penghalang tidak ada di sekitarnya, sel kanker menyebar lebih cepat. Di samping itu, sel kanker tak perlu menancapkan dirinya pada satu tempat tertentu. Mereka merusak aturan dengan hidup bebas tanpa menetap di suatu tempat.

Sel yang mendapat pengecualian untuk tidak memiliki tempat tetap adalah eritrosit. Mereka menembus membran sel dan jaringan lain serta merobek rintangan dengan bantuan enzim khusus yang disebut “metallo-proteinase”. Jadi mereka dapat sekehendaknya mengunjungi bagian mana saja dalam tubuh manusia. Sel pertahanan menggunakan enzim ini untuk menggapai sel musuh, sementara sel kanker menggunakannya untuk tujuan berbeda sama sekali. Tujuan utama sel kanker adalah untuk menyerang sel-sel yang sehat dan mendudukinya.


Proses sel sehat berubah menjadi sel kanker. Sel normal seperti yang tampak di sebelah kiri melakukan bunuh diri atau berubah menjadi sel kanker karena mengalami berbagai mutasi genetis.

Keahlian sel kanker tak dibatasi oleh tujuan penyerangan saja; mereka juga mampu memainkan “permainan” lain melawan sel-sel pertahanan. Mungkin kedengarannya ganjil, kita bukan sedang mem-bicarakan aktor berbakat melainkan tentang sel kanker, yang bermain-main melawan musuhnya. Sebelum mencoba menjelaskan permainan yang benar-benar cerdas ini, mari kita meninjau ulang apa yang sudah dijelaskan sejauh ini.

Bukankah luar biasa bahwa pasukan pertahanan kita membuat penghalang progresif untuk melawan musuh? Organisasi yang kita sebut sebagai “pasukan” ini, terdiri atas sel-sel yang hanya dapat dilihat di bawah mikroskop elektron canggih. Kemampuan mereka untuk melindungi dan menjaga tempatnya, kesediaan mereka untuk mempertaruhkan hidupnya sendiri demi menyelamatkan kehidupan tubuh manusia yang memilikinya, komitmen mereka yang kuat dalam meneruskan usahanya, bukanlah merupakan hasil dari suatu kebetulan. Tak dapat diragukan lagi, pada sel pertahanan kita bisa melihat suatu bentuk fungsi yang sangat sadar dan terorganisasi dengan baik.

Apakah yang akan terjadi jika misi sulit ini diserahkan kepada satu triliun manusia berpendidikan tinggi? Akankah tingkat keberhasilannya sama-sama mengesankan? Apakah mungkin mereka membuat khalayak ramai mengikuti keinginan mereka meskipun ada kewajiban serta aturan disiplin yang ketat? Jika sebagian anggotanya lupa rumus antibodi yang harus dibuatnya, atau enggan memproduksinya, atau menolak bunuh diri saat diperlukan, akankah semua tahapan ini berfungsi dengan teratur? Akankah perjuangannya berbuahkan kemenangan? Dapatkah pasukan yang beranggotakan miliaran orang melanjutkan usaha tanpa kesalahan? Adakah komandan atau manajer terampil yang mau melaksanakan tanggung jawab mengendalikan miliaran orang ini? Betapapun, sel pertahanan kita tak memerlukan komandan atau manajer. Sistem mereka beroperasi dengan cara yang sangat teratur, tanpa suatu penghalang atau kesulitan. Tak ada anarki atau kerancuan selama proses. Hanya ada satu penyebab di balik kesempurnaan dan fungsi yang sangat efektif ini: Allah. Dia-lah yang membangun sistem ini sampai ke rincian terkecil, dan mengilhami unsur-unsur sistem ini untuk memenuhi tanggung jawab mereka. Pada ayat ke-5 surat As-Sajadah dinyatakan: “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi.” Sesuai dengan aturan ini, sel pertahanan meneruskan usahanya tanpa istirahat ataupun merasa terpaksa dengan wahyu yang diberikan oleh Allah kepada mereka ini.

Permainan Sel Kanker


Sel T-pembunuh sedang menyerang sel kanker.

Jangan lupa, sel kanker awalnya adalah sel tubuh yang membawa karakter molekuler manusia. Akibatnya, sel pertahanan sulit mengenali sel kanker. Lebih jauh lagi, sel kanker berhasil menang dari sebagian anti-bodi dengan suatu cara yang sampai saat ini belum diketahui.

Seperti telah kita sebutkan, antibodi merupakan sejenis protein yang menghentikan aktivitas sel musuh. Akan tetapi, entah kenapa, pada sel kanker efek yang terjadi malah sebaliknya. Bukannya berhenti, aktivitas sel kanker malah meningkat, penyebaran tumor semakin cepat dan kuat.

Antibodi, yang mengikatkan diri ke permukaan sel kanker, dapat dikatakan “bekerja sama” dengan sel kanker. Antibodi lainnya tidak akan menyentuh sel kanker yang telah ditempeli antibodi. Jadi sel kanker tersamar sempurna.

Sel kanker tidak bertindak sendiri. Ada banyak sel yang berkomunikasi dan bekerja sama dengannya. (Bawah kanan: sel kanker payudara, atas: sel kanker kulit)

Kolaborasi antara antibodi dengan sel kanker bahkan dapat mencapai dimensi yang lebih luas. Ada juga kejadian sel kanker bergabung dengan antibodi untuk membentuk “sel T penekan palsu”. Sel T penekan palsu ini memberi informasi yang salah kepada antibodi dengan memancarkan pesan “tak ada bahaya”. Situasi yang lebih mengancam terjadi apabila sel kanker berkembang menjadi “sel T penolong palsu”, bukan sel T penekan palsu. Dalam keadaan seperti ini, pesannya dikirimkan ke lebih banyak antibodi. Lingkungan seperti inilah yang paling nyaman bagi sel kanker.

Selain itu, sel kanker kadang dapat menyebarkan “perangkap anti-gen” untuk melindungi diri mereka dari kemungkinan diserang sistem pertahanan. Tumor ini menyebarkan sejumlah besar antigen dari permukaannya sehingga aliran darah terbanjiri olehnya. Betapapun, antigen ini palsu dan tak membahayakan tubuh manusia. Namun demikian, antibodi tak mengetahui hal ini dan mereka tanpa penundaan merespon dengan memeranginya. Selama hiruk-pikuk ini, sel kanker yang sebenarnya dan berbahaya terus bekerja, tanpa gangguan dan tanpa diketahui oleh musuhnya.

Musuh yang Cerdas: AIDS

Pada bab-bab sebelumnya kita mendiskusikan virus, dan menjelaskan peranan pentingnya dalam kehidupan manusia. Di antara virus-virus ini, yang paling berbahaya adalah “virus HIV” yang telah menyibukkan para peneliti untuk waktu yang lama dan mungkin akan terus begitu sampai beberapa waktu yang akan datang. Tak seperti virus lainnya, mikroorganisme ini benar-benar menonaktifkan sistem pertahanan. Mustahil bagi manusia untuk hidup dengan sistem pertahanan yang tak berfungsi.

Virus HIV menimbulkan kerusakan yang tak dapat diperbaiki pada tubuh manusia dengan menyebabkan runtuhnya sistem pertahanan. Keadaan ini membuat manusia sangat mudah diserang oleh segala jenis penyakit, yang akhirnya menyebabkan berbagai kondisi fatal. Virus ini telah menyibukkan para peneliti selama bertahun-tahun, menimbulkan keputusasaan dan ketidakberdayaan. Jurnal Bilim ve Teknik (Sains dan Teknik), yang diterbitkan pada Agustus 1993 menyatakan:

Semakin banyak yang kita pelajari, semakin kita tak yakin.” Pernyataan ini merupakan jawaban yang paling sering diberikan terhadap survei publik yang dilakukan pada 150 peneliti paling terkemuka di dunia, yang mempelajari AIDS. Ini diterbitkan dalam jurnal ilmiah mingguan Science. Tak seorang pun yang dapat memberikan penilaian pasti berdasarkan tesis yang telah dilakukan selama bertahun-tahun. Pandangan yang tadinya dianggap mutlak benar sekarang disingkirkan setelah diketahui bahwa semuanya didasarkan pada alasan yang goyah. Tak dapat disangkal, hasil akhirnya adalah bahwa meskipun telah cukup lama dikembangkan teori tentang AIDS dan penyebab efektifnya, virus HIV sekali lagi dikaji ulang dan validitasnya masih dipertanyakan.11


Gambar di atas adalah sel nodus limfa yang sehat.
Gambar di bawah memperlihatkan nodus limfa yang rusak oleh virus AIDS.

Dengan berlalunya waktu, permasalahan bukannya mereda, malah menjadi lebih intensif. Sampai saat ini masih terdapat pertanyaan yang tak dapat dijawab, dan adanya penemuan baru hanya menambah jumlah pertanyaan yang tak terjawab ini. AIDS masih tetap merupakan misteri bagi umat manusia.

Salah satu fakta terpenting mengenai virus HIV adalah bahwa ia hanya memasuki sebagian, tidak seluruh, sel tubuh manusia. Target utamanya adalah sel T penolong, yang merupakan elemen paling efektif pada sistem pertahanan. Ini penting sekali. Di antara berbagai jenis sel, virus memilih sel sistem pertahanan yang paling menguntungkan baginya dan hal ini menyebabkan perusakan tubuh manusia.


Virus AIDS (jingga) berusaha memasuki sel T dengan merobek membrannya.

Ketika sel T, elemen vital dari sistem pertahanan tertangkap, sistem pertahanan kekurangan tim pemikirnya, dan tak lagi mampu mengenali musuh. Ini umpama taktik peperangan yang cerdas. Pasukan tanpa komunikasi yang efektif dan tanpa sistem inteligensia dapat dikatakan telah kehilangan kekuatan utamanya.

Lebih jauh dari itu, antibodi yang diproduksi oleh tubuh manusia tak membahayakan virus AIDS. Memang pasien AIDS terus memproduksi antibodi, tetapi tak lagi efektif tanpa adanya sel T.

Satu pertanyaan yang tak terjawab adalah: Bagaimanakah virus HIV tahu persis target mana yang harus difokuskan? Begitu memasuki tubuh manusia, menjelang ia bisa paham bahwa sel T merupakan “otak” sistem pertahanan, virus AIDS akan segera dimusnahkan oleh sistem yang ada. Bagaimananpun, tidaklah mungkin bagi virus AIDS untuk melakukan penyelidikan intelijen sebelum memasuki tubuh manusia. Lalu bagaimanakah virus AIDS mengembangkan strateginya?

Ini baru salah satu dari keterampilan menakjubkan yang dikuasai oleh virus AIDS.

Sebelum berpindah menginfeksi sel lain, sepotong kecil virus HIV (biru) menggandakan diri dalam sel pertahanan. Meskipun pada awalnya sel pertahanan mampu menangai virus HIV, si virus akhirnya mengambil alih. Penyebab munculnya fenomena ini masih tidak jelas.

Pada tahap kedua, virus harus mengikatkan dirinya kepada sel lain yang sudah ditetapkannya menjadi target. Prosedur ini sama sekali tak sulit bagi virus AIDS. Nyatanya dia berikatan dengan sel ini seperti kunci dengan lubangnya.

Pada tahap ketiga, virus HIV melakukan serangkaian proses menakjubkan yang akan menjaminnya berumur panjang.

Virus HIV adalah retrovirus. Artinya, gen-nya hanya mengandung RNA, tanpa DNA. Tetapi sebuahretrovirus memerlukan DNA supaya tetap hidup. Untuk menyediakan DNA, dia membuat jalan lain dengan metode yang sangat menarik: Ia menggunakan asam nukleat dari sel tuan rumah dan mengonversikan RNA-nya menjadi DNA dengan bantuan sebuah enzim yang disebut “reverse transcriptase”, yang berarti ia akan membalik prosesnya. Lalu ia menempatkan DNA ini pada DNA yang ditemukan di inti sel tuan rumahnya. Bahan warisan virus sekarang menjadi bahan warisan sel T. Ketika sel ini membelah diri, demikian pula virus HIV. Sel mulai bekerja sebagai pabrik bagi virus. Tetapi menduduki satu sel saja tidak memuaskan bagi virus HIV. Ia akhirnya akan mencoba untuk mengalahkan seluruh tubuh.


Sel T sehat. (kiri)
Sel T yang telah dirusak oleh musuh (virus AIDS) dan kini memiliki profil bundar dan lumah (kanan). Citra ini diperbesar lebih dari 3.000 kali.

Lalu datanglah tahap keempat. Virus HIV awal dan replikanya ingin meninggalkan sel tuan rumah mereka dan menduduki sel lain serta memfasilitasi proses proliferasi. Mereka tidak perlu bekerja keras dalam melakukan hal ini. Segalanya berjalan dengan kecepatan alamiah. Membran sel T yang telah diduduki tidak kuat menanggung tekanan dari proses multiplikasi sehingga ia bolong-bolong, memungkinkan virus HIV untuk keluar dari sel untuk mencari sel tuan rumah lainnya. Setelah virus HIV bertambah jumlahnya, dia juga membunuh sel T tuan rumahnya.

Virus HIV yang sukses sekarang telah sepenuhnya mengalahkan tubuh manusia. Kecuali manusia berhasil menemukan obat yang efektif untuk mengalahkan virus ini, ia akan tetap di sana. Semuanya bergantung kepada kemauan virus HIV, akan terus tidur selama bertahun-tahun atau segera menyerang tubuh manusia.

Mengapa Belum Ditemukan Solusinya?

Setelah memasuki tubuh manusia, virus HIV dapat memproduksi sepuluh miliar virus sehari. Jumlah virus yang sangat banyak ini tak dapat diatasi, meskipun dengan kemajuan teknologi yang ada sekarang. Virus HIV tak dapat dianggap sebagai struktur sederhana. Apa yang kita hadapi ini adalah sebuah mikroorganisme yang demikian maju dan cerdas, sehingga ia dapat menggandakan jutaan dirinya, dan berencana mengalahkan sel tuan rumahnya, dan mampu menyebabkan kematian pada tubuh manusia yang besar.

Selain kemampuan di atas, virus HIV juga mampu mengubah dirinya ke berbagai bentuk dalam upaya mencegah dirinya tertangkap oleh sistem pertahanan. Hal ini membuat virus HIV sampai saat ini kebal terhadap efek pengobatan yang ditujukan padanya. Obat modern telah menyerang virus dengan berbagai variasi pengobatan pada saat yang sama dan jarang berhasil dalam menangani resistansi virus. Meskipun sebagian virus telah dibasmi, hasil positifnya hanyalah berupa perpan-jangan hidup pasien dengan waktu yang terbatas.

Merupakan hal yang sangat menarik bagaimana virus HIV dapat meregenerasi dirinya ketika dihadapkan pada bahaya pembasmian. Para ilmuwan dibuat tak berdaya dengan adanya taktik yang begitu lihai.

Bukan hanya itu taktik rumit yang dipakai virus HIV. Sel T penolong yang berenang bersama dalam aliran darah, saling mengunci satu sama lain seperti retsleting. HIV melompat dari satu sel T ke sel T lainnya untuk menghindari kontak dengan antibodi dalam aliran darah. Semua ini dilakukan oleh sebuah virus, yang hanya berukuran satu mikron, tak memiliki DNA, dan bahkan tak dapat dikelompokkan sebagai makhluk hidup. Kehebatan virus HIV untuk mengenali tubuh manusia dengan baik, mengembangkan sistem maju untuk mengatasi tubuh manusia, melaksanakan strategi tertentu yang dibutuhkan tanpa ada kesalahan, dan terus-menerus memperbaiki dirinya agar terlindung dari segala jenis senjata yang dipakai oleh tubuh, benar-benar menakjubkan. Hal ini merupakan contoh yang sangat baik mengenai betapa tak berdayanya manusia dalam kehadiran virus yang sangat kecil, yang tak dapat dilihat oleh mata telanjang.

Thursday, March 6, 2008

Kanker. (Pengertian,Penyebab, Dan Sebagainya )

Orang Inggris menyebutnya CANCER. Kita menyebutnya KANKER. Kata Cancer mengingatkan kita pada salah satu bintang Horoskop untuk yang lahir tanggal 23 Juni ?23 Juli. Simbolnya adalah kepiting. Dalam Ilmu Penyakit (Patologi) kanker adalah neoplasma yang ganas. Neoplasma adalah perbanyakan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel tubuh yang abnormal, mungkin tidak terkendalikan oleh mekanisme fisiologis yang ada dalam tubuh kita. Kanker dapat meluas ke jaringan sekitarnya yang terdekat, atau bahkan ke bagian tubuh lain yang jauh dari kanker itu berada. Memang, kalau seluruh tubuh suatu kanker itu dapat diambil, tubuh kanker beserta akar-akarnya itu mirip seekor kepiting.

Kanker dibedakan dengan TUMOR. Tumor adalah neoplasma yang jinak. Dalam batas-batas tertentu, tubuh masih mampu membatasi pertumbuhan dan perkembangan neoplasma itu, misalnya dengan membentuk kapsul atau dinding pembatas yang tegas antara tumor dan jaringan sehat di sekitarnya. Secara awam, pengertian tumor sama dengan benjolan abnormal yang terjadi pada atau dalam tubuh kita. Misalnya, benjolan akibat trauma kena pukul, terbentur sesuatu, pendarahan bawah kulit dan sebagainya.

Jenis-jenis kanker sangat banyak. Penyakit ini diklasifikasikan dan diberi nama menurut acuan Internasional. Misalnya dengan sebutan 慘arsinoma?untuk kanker pada sel-sel kelenjar kulit dan sebagainya, contoh : Carcinoma mammae untuk kanker payudara. Untuk sel-sel jaringan kanker diberi sebutan 慡arcoma? contoh : jaringan tulang dan jaringan linfatik, masing-masing dinamakan osteosarkoma dan limfosarkoma. Ada juga nama khusus misalnya Leukimia untuk kanker darah.

Kriteria diagnostik kanker ditetapkan atas dasar gambaran klinis,; keluhan dan gejala-gejala, serta gambaran anatomiknya yang tentu beragam berdasarkan jenis dan lokasi kanker.; berat-ringan dan komplikasi penyakit. Gambaran patologis anatomik meliputi gambaran makroskopik yaitu berupa benjolan abnormal pada permukaan atau di dalam tubuh yang tidak jelas batas-batasnya, tidak terbungkus dalam kapsul. Diagnostik pasti mungkin diperoleh setelah dilakukan biopsi dan kemudian diproses dan diperiksa secara mikroanatomik. Misalnya, dibawah mikroskop terlihat ada sel-sel kanker tampak tidak khas bentuknya, terkesan kehilangan kemampuan dalam berdiferensiasi dan tidak menentu arah perluasannya. Selain itu, kanker sering mengalami metastasis yaitu meluas ke bagian tubuh lain lewat peredaran darah. Diagnosis kanker dapat lebih cepat dilakukan dengan bantuan pemeriksaan cairan tubuh, darah dan sebagainya untuk jenis-jenis kanker tertentu.

Penyebab kanker sangat bermacam-macam, sebagian besar sulit atau tidak dapat ditetapkan secara pasti. Kelompok penyebab kanker yang dikenal, yaitu :
1. Karsinogen bahan kimia
2. Virus onkogenik
3. Energi radiasi
4. Karsinogen

Karsinogen kimia utama meliputi karsinogen langsung. Seperti dimetilsufat, sejumlah obat-obat anti kanker, dan sebagainya. Ada bahan prokarsinogen yang memacu secara tidak langsung terjadinya sel-sel kanker, dan ada bahan tumbuhan alam dan hasil mikroba, pemacu kanker misalnya alfatoksin B1, kacang betel, dsb. Bahan kimia utama lain adalah insektisida, fungisida, vinil klorida, dll. Sejumlah virus mungkin dapat menyebabkan kanker misalnya virus DNA, Virus Herpes dan Virus Hepatitis B. energi radiasi sinar dan juga bahan-bahan tertentu dapat menginduksi terjadinya sel-sel kanker, misalnya : sinar UV, sinar-X, pemecahan nuklir dan radionuklida. Jadi kita ini berada dalam lingkungan yang bisa menyebabkan kanker!

Tidak semua orang dapat terkena kanker. Ada faktor-faktor resiko yang memungkinkan seseorang terkena kanker, yaitu : terkena paparan karsinogen dari 4 kelompok tersebut dalam jangka waktu panjang, ada faktor genetik atau famili, ditambah dengan faktor stress berkepanjangan. Dengan diketahuinya penyebab dan faktor-faktor resiko tersebut, tindakan pencegahan dan kewaspadaan dini lebih mudah dilakukan. Minimal stadium dini penyakit kanker dapat dideteksi untuk secepatnya dilakukan tindakan terapetik.

Secara medis, tindakan terapetik meliputi berbagai pilihan. Tindakan bisa spesifik dengan khemoterapi atau obat-obat kimia. Terapi kanker ada yang tidak spesifik benar, misalnya dengan radiasi atau pembedahan. Kombinasi keduanya, khemoterapi dan radiasi atau pembedahan mungkin juga dilakukan sesuai indikasinya.
Selain itu, terapi gizi yang sifatnya suportif untuk meningkatkan daya tahan tubuh juga secara langsung membantu penyembuhan dan pemulihan kesehatan penderita. Terapi ini juga meminimalkan efek samping dari terapi medis serta dapat mempercepat penyembuhannya.

Penyakit kanker dewasa ini telah menjadi hal yang paling menakutkan karena merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit jantung berdasarkan data WHO. Kebanyakan kematian yang disebabkan kanker dikarenakan keterlambatan pendiagnosaan dan penanganan akibat kurangnya informasi mengenai kanker.

Karena kebutuhan pengetahuan dan informasi tentang kanker inilah maka dibuat suatu sistem informasi yaitu Sistem Informasi dan Konsultasi Kanker yang akan memberikan informasi secara jelas mengenai kanker antara lain tentang pengertian kanker, jenis-jenis kanker, gejala kanker dan pengobatan kanker.

Sistem informasi dan konsultasi kanker ini dibuat dengan menggunakan PHP dan MySQL. Sistem ini selain menyediakan informasi tentang kanker juga menyediakan fasilitas konsultasi bagi yang ingin menanyakan hal-hal tentang penyakit kanker. Sistem ini juga menyediakan beberapa fasilitas tambahan antara lain artikel atau berita tentang kanker, agenda kegiatan yang berkaitan dengan kanker baik yang diadakan oleh yayasan maupun pihak luar.

Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang cukup tentang penyakit kanker kepada masyarakat umum.

Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 331
Bab VI
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)
A. PKM PENELITIAN, PENERAPAN TEKNOLOGI,
KEWIRAUSAHAAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
1. Umum
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu
bentuk upaya yang ditempuh oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (DP2M), Ditjen Dikti dalam meningkatkan kualitas
peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau
profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan
meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta
memperkaya budaya nasional. Program Kreativitas Mahasiswa
dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu setelah
dilaksanakannya program restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti.
Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan
ke dalam satu wahana yang diberi nama Program Kreativitas
Mahasiswa.
Program Kreativitas Mahasiswa dikembangkan untuk
mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan
inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan
yang baik. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang
cendekiawan, wirausahawan, mandiri dan arif, mahasiswa diberi peluang
untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap
tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun mengembangkan
kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang
ditekuni.
Ada lima jenis kegiatan yang ditawarkan dalam Program
Kreativitas Mahasiswa, yaitu empat jenis PKM yang merupakan program
kegiatan fisik yang diusulkan untuk dibiayai dan satu jenis PKM yang
merupakan program kegiatan penulisan ilmiah dalam bentuk pengajuan
artikel ilmiah hasil karya mahasiswa yang diusulkan untuk mendapatkan
hadiah atau insentif. Keempat jenis PKM yang pertama meliputi PKM
Penelitian (PKMP), PKM Penerapan Teknologi (PKMT), PKM
Kewirausahaan (PKMK), dan PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM).
Sub bab ini berlaku untuk keempat PKM yang pertama. Jenis PKM yang
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 332
kelima adalah PKM Penulisan Ilmiah (PKMI) yang dijelaskan dalam sub
bab tersendiri.
Program Kreativitas Mahasiswa diberikan oleh Direktorat P2M,
Ditjen Dikti kepada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi
Swasta (PTS) dengan pola pembinaan melalui penyediaan dana yang
bersifat kompetitif, akuntabel dan transparan. Kriteria mengenai inti
kegiatan seperti materi kegiatan, strata pendidikan, jumlah anggota,
dosen pendamping, alokasi biaya, laporan akhir, dan luaran dari kelima
kegiatan dalam PKM disajikan dalam Tabel 7.A-1.
Tabel 7.A-1. Kriteria Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
JENIS KEGIATAN
NO. KRITERIA
PKMP PKMT PKMK PKMM PKMI
1 Inti Kegiatan
(Karya)
Kreatif,
inovatif
dalam
penelitian
Kreatif,
inovatif
dalam
menciptakan
karya
teknologi
Kreatif,
inovatif
dalam
membuka
peluang
usaha
Kreatif,
inovatif
dalam
membantu
masyarakat
Kreatif,
dalam
penulisan
artikel ilmiah
2 Materi kegiatan Sesuai bidang ilmu, lintas
bidang dianjurkan
Semua bidang ilmu, lintas
bidang dianjurkan
Karya
kelompok
yang telah
dilaksanakan
3 Strata
Pendidikan
Diploma, S1
4 Jumlah Anggota 3-5 orang
5 Alokasi
Pendanaan
Lihat pengumuman Dikti setiap periode anggaran
6 Laporan Akhir Hasil Kerja Artikel
7 Luaran Artikel,
paten
Paten,
model
desain,
piranti lunak,
jasa
Barang dan
jasa
komersial
Jasa,
desain,
barang
Publikasi di
jurnal ilmiah
Perbedaan kelima jenis kegiatan PKM menimbulkan konsekuansi
teknis pelaksanaan yang berlainan. Berikut adalah karakteristik dari
masing-masing PKM:
• PKM Penelitian (PKMP) merupakan kreativitas yang inovatif dalam
menemukan hasil karya melalui penelitian pada bidang profesi
masing-masing. Kreativitas penemuan gagasan, ketepatan metode
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 333
penelitian dan sumbangan berupa informasi bagi kemajuan ilmu
pengetahuan merupakan pertimbangan utama.
• PKM Penerapan Teknologi (PKMT) merupakan kreativitas yang
inovatif dalam menciptakan suatu karya teknologi (prototipe, model,
peralatan, proses) yang dibutuhkan oleh suatu kelompok masyarakat
(kelompok tani, industri kecil, pengusaha/pedagang kecil, koperasi
atau kelompok produktif lain) yang akan dijadikan mitra kerja. PKMT
mewajibkan mahasiswa bertukar pikiran dengan mitra, karena produk
PKMT merupakan solusi atas persoalan yang diprioritaskan mitra.
Dasar teknologi yang akan diterapkan sudah tersedia, bukan dicari
melalui penelitian dalam program ini. Namun demikian untuk
penyesuaian bisa dilakukan kalibrasi dan uji coba seperlunya dalam
rangka adaptasi.
• PKM Kewirausahaan (PKMK) merupakan kreativitas penciptaan
ketrampilan berwirausaha dan berorientasi pada profit, umumnya
didahului oleh survai pasar, karena relevansinya yang tinggi terhadap
terbukanya peluang perolehan profit bagi mahasiswa. Perlu
ditegaskan di sini bahwa penciptaan ketrampilan berusaha yang
dimaksud adalah untuk mahasiswa pengusul PKMK, begitu juga
pelaku aktivitas usaha/bisnis yang didanai dalam PKMK adalah
kelompok mahasiswa pengusul PKMK. Kelompok mahasiswa
pengusul sebagai wirausahawan baru bisa menjalin kerjasama
dengan kelompok masyarakat produktif, namun dana PKMK tidak
dimaksudkan untuk membantu peningkatan ekonomi kelompok
masyarakat tertentu. Dalam PKMK sama sekali tidak diijinkan
dilakukannya penelitian/percobaan untuk mencari temuan.
• PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKMM) merupakan kreativitas
yang inovatif dalam melaksanakan program membantu masyarakat,
yaitu program yang mampu memberikan peningkatan kecerdasan,
keterampilan, dan pengetahuan masyarakat seperti penataan dan
perbaikan lingkungan, pelatihan keterampilan kelompok masyarakat,
pengembangan kelembagaan masyarakat, penciptaan karya seni dan
olah raga, dll. PKMM menuntut ditetapkannya masyarakat sasaran
strategis dan persoalannya sebelum menyusun proposal.
Pengetahuan atau teknologi yang akan digunakan dalam kegiatan
pengabdian dalam PKMM sudah harus dikenal dan dikuasai. Tidak
boleh ada kegiatan penelitian dalam PKMM.
• PKM Penulisan Ilmiah (PKMI) merupakan kegiatan penulisan ilmiah
dari suatu hasil karya mahasiswa dalam pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat (praktek lapang, KKN, PKM,
magang, dll). Usulan PKMI berupa artikel ilmiah yang siap cetak dan
tulisan yang dibuat berasal dari hasil karya mahasiswa peserta yang
telah selesai dilaksanakan. Penjelasan lengkap PKMI dapat dilihat
dalam Panduan PKMI yang diterbitkan tersendiri.
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 334
Mengingat luasnya bidang keilmuan yang ada serta topik dapat
sangat menyebar, untuk memudahkan evaluasi dan alokasi evaluator
maka mulai tahun 2006 pengajuan usulan PKM dalam setiap jenis PKM
dikelompokkan lagi ke dalam tujuh kelompok bidang ilmu, yaitu:
• Bidang Kesehatan, yang meliputi: Farmasi, Gizi, Kebidanan,
Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat,
Psikologi.
• Bidang Pertanian, yang meliputi: Kedokteran Hewan, Kehutanan,
Kelautan, Perikanan, Pertanian, Peternakan, Teknologi Pertanian.
• Bidang MIPA, yang meliputi: Astronomi, Biologi, Geografi, Fisika,
Kimia, Matematika.
• Bidang Teknologi dan Rekayasa, yang meliputi: Informatika, Teknik,
Teknologi Pertanian.
• Bidang Sosial Ekonomi, yang meliputi: Agribisnis (Pertanian),
Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
• Bidang Humaniora, yang meliputi: Agama, Bahasa, Budaya, Filsafat,
Hukum, Sastra, Seni.
• Bidang Pendidikan, yang meliputi Program Studi Ilmu-Ilmu Pendidikan
di bawah Fakultas Kependidikan.
Untuk program studi lain yang belum termasuk dalam
pengelompokan bidang ilmu di atas, pengusul dapat memilih kelompok
bidang ilmu yang terdekat. Perlu diketahui bahwa pengelompokan bidang
ilmu tersebut tidak ada hubungannya dengan kuota kebidangan, tetapi
akan digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan kedekatan
bidang evaluator dengan usulan yang dievaluasi baik dalam seleksi
proposal maupun dalam penjurian Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional
(Pimnas) bidang PKM.
Proposal yang disusun mahasiswa sesuai format dan sistematika
yang telah ditetapkan dapat diajukan ke DP2M secara kolektif oleh
perguruan tinggi setelah disahkan pembantu/Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan. Bagi mahasiswa yang berasal dari PTS, harus
memberikan surat tembusan kepada Kopertis.
Dari seluruh usulan yang disetujui untuk didanai, Dikti akan memilih
kelompok program yang layak diundang sebagai peserta Seminar
Program Kreativitas Mahasiswa Tingkat Nasional berdasarkan hasil
monitoring dan laporan akhir hasil pelaksanaan. Penentuan akhir
kelompok yang akan diundang akan mempertimbangkan sebaran
perguruan tinggi dari calon peserta yang direkomendasikan tim evaluator,
alokasi dana, dan hasil perhitungan jumlah peserta maksimum masingmasing
perguruan tinggi. Penghargaan akan diberikan kepada program
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 335
yang inovatif, merangsang pengembangan diri, dan berdampak luas
untuk manfaat ilmu pengetahuan dan atau masyarakat. Kegiatan ini
dikoordinasikan dalam kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional.
Secara detil, tahapan proses serta waktu penyampaian usulan sampai
penyusunan laporan akhir dan presentasi di Pekan Ilmiah Mahasiswa
Nasional dapat dilihat pada Lampiran 7.A (PKM dan Mekanisme
Penyelenggaraan Pimnas).
2. Tata Cara Usul Kegiatan PKM
a. Persyaratan Administratif
1) Peserta Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah kelompok
mahasiswa yang sedang mengikuti program pendidikan S1 atau
Diploma secara aktif. Mahasiswa pengusul dapat berasal dari
berbagai program studi yang berbeda atau dari satu program
studi yang sama, bergantung pada bidang kegiatan dan topik
yang akan dilaksanakan, namun masih dalam satu perguruan
tinggi yang sama. Keanggotaan mahasiswa pengusul berasal dari
minimal 2 (dua) angkatan yang berbeda.
2) Seorang mahasiswa hanya dibenarkan masuk dalam satu
kelompok pengusul PKM yang disetujui untuk didanai. Hal ini
didasarkan pada kewajaran alokasi waktu bagi pelaksanaan
kegiatan PKM dan kegiatan belajar mahasiswa, serta pelibatan
mahasiswa sebanyak mungkin.
3) Seorang dosen pendamping hanya diperkenankan mendampingi
maksimum 3 (tiga) judul/kelompok pelaksana PKM.
4) Usulan PKM diberi sampul sesuai dengan Form F7.A-1.
5) Menyertakan halaman pengesahan dari institusi pengusul sesuai
dengan Form F7.A-2.
6) Pengajuan usulan dilakukan secara kolektif oleh perguruan tinggi.
Bagi mahasiswa yang berasal dari PTS, harus memberikan surat
tembusan pada Kopertis.
7) Setiap usulan yang mencantumkan dana pendamping harus
menyertakan Surat Pernyataan Pembiayaan (dengan meterai
yang berlaku) dari instansi yang menyediakan dana pendamping
tersebut.
8) Setiap usulan yang menyatakan kerjasama dengan suatu mitra
dalam kegiatan yang akan dilaksanakan (mitra usaha dalam
kewirausahaan, mitra penerima teknologi dalam penerapan
teknologi, atau mitra penerima manfaat dari kegiatan pengabdian
kepada masyarakat) harus menyertakan Surat Pernyataan
Kesediaan Bekerjasama (dengan meterai yang berlaku) dari pihak
mitra yang disebutkan.
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 336
9) Usulan yang dinyatakan lolos akan diumumkan di Situs Web Dikti
dan melalui pengiriman surat ke setiap perguruan tinggi. Dalam
surat pemberitahuan akan diberikan keterangan/saran perbaikan
yang harus dilakukan bagi setiap usulan yang dinyatakan lolos.
Bagi pengusul yang usulannya memerlukan perbaikan, pengusul
diwajibkan untuk memperbaiki usulan sesuai saran dan
mengirimkan usulan yang telah diperbaiki paling lambat 3 minggu
setelah diumumkan. Usulan yang telah direvisi dijilid dengan kulit
muka warna putih dengan format seperti usulan sebelumnya tapi
diberi tulisan “REVISI” pada sudut kiri atas.
b. Aturan Penulisan Usulan
1) Usulan ditulis mengikuti sistematika penulisan seperti yang
diberikan dalam buku panduan ini. Perhatikan perbedaan
mendasar dari masing-masing PKM.
2) Bahasa Indonesia yang digunakan hendaknya baku dengan tata
bahasa dan ejaan yang disempurnakan, sederhana, dan jelas.
3) Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul,
nama/daftar anggota kelompok, halaman pengesahan, diberi
nomor halaman menggunakan angka romawi kecil dan diketik di
sebelah kanan bawah (i, ii, dan seterusnya).
4) Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman
menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1
(satu) dan diketik di sebelah kanan atas.
5) Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan
kemunculannya dalam naskah. Judul tabel ditulis di atas tabel
dengan nomor tabel menggunakan angka arab.
6) Gambar baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan
penomoran gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam
naskah. Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan nomor
gambar menggunakan angka arab.
7) Khusus PKMP dan PKMT, penulisan pustaka (penyebutan sumber
pustaka dalam naskah serta penulisan daftar pustaka) hendaknya
mengikuti aturan penulisan yang berlaku, yaitu mengikuti sistem
Vancouver atau sistem Harvard (contoh bisa dilihat dalam sub bab
khusus PKMI).
c. Sistematika dan Format Usulan
Tanpa mengurangi kreativitas dari pengusul, usulan
hendaknya ditulis dengan mengikuti sistematika sebagai berikut:
1) Judul Program
2) Latar Belakang Masalah
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 337
3) Perumusan Masalah
4) Tujuan Program
5) Luaran Yang Diharapkan
6) Kegunaan Program
7) Tinjauan Pustaka (untuk PKM Penelitian dan Penerapan
Teknologi),
8) Gambaran Umum Rencana Usaha (ulasan mengenai hasil
survai pasar atau survai kelayakan usaha untuk kegiatan
kewirausahaan yang direncanakan dalam PKMK),
9) Gambaran Umum Masyarakat Sasaran (untuk PKMM)
10) Metode Pelaksanaan Program
11) Jadwal Kegiatan Program
12) Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
13) Nama dan Biodata Dosen Pendamping
14) Biaya
15) Daftar Pustaka (untuk PKMP dan PKMT)
16) Lampiran
Penjelasan
1) Judul Program Latar
Judul kegiatan PKM hendaklah singkat dan spesifik, tetapi
cukup jelas memberi gambaran mengenai kegiatan PKM yang
diusulkan.
2) Latar Belakang Masalah
Kegiatan PKMP dilakukan untuk menjawab keingintahuan
mahasiswa untuk mengungkapkan suatu
kreativitas/gejala/konsep/dugaan atau menerapkannya untuk
suatu tujuan. Kemukakan hal-hal yang mendorong atau
argumentasi pentingnya dilakukan kegiatan yang diusulkan.
Uraikan proses dalam mengidentifikasi masalah yang akan dicari
solusinya. Khusus PKMK, uraikan proses dalam mengidentifikasi
peluang usaha. Untuk PKMP dan PKMT, dengan merujuk dari
berbagai sumber pustaka, pandangan singkat dari para
penulis/peneliti lain yang pernah melakukan pembahasan topik
terkait dapat dikemukakan di sini. Gambarkan secara kuantitatif
potret, profil dan kondisi khalayak sasaran yang akan dilibatkan
dalam kegiatan PKMT, PKMK maupun PKMM. Gambarkan pula
kondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi
maupun lingkungan yang relevan dengan kegiatan yang akan
dilakukan
3) Perumusan Masalah
Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti atau
dipecahkan. Uraikan pendekatan dan konsep untuk menjawab
masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji, dugaan yang
akan dibuktikan, masalah yang akan dicari penyelesaiannya,
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 338
atau peluang usaha yang akan diraih. Dalam perumusan
masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang
menjadi batasan dari kegiatan PKM. Uraian perumusan masalah
tidak harus dalam bentuk pertanyaan.
4) Tujuan Program
Berikan pernyataan singkat mengenai tujuan kegiatan PKMP.
Kegiatan PKMP dapat bertujuan untuk menjajagi, menguraikan,
menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala,
konsep atau dugaan, atau membuat suatu model. Rumuskan
tujuan yang akan dicapai secara spesifik yang merupakan
kondisi baru yang diharapkan terwujud setelah kegiatan PKMT,
PKMK maupun PKMM selesai. Rumusan tujuan hendaknya jelas
dan dapat diukur.
5) Luaran yang Diharapkan
Luaran kegiatan PKM disesuaikan dengan masing-masing
bidang PKM (lihat Tabel 7.A-1)
6) Kegunaan Program
Sebutkan manfaat yang akan diperoleh bagi khalayak sasaran,
dari sisi ekonomi maupun Ipteks, apabila perubahan kondisi
terjadi setelah kegiatan PKM selesai.
7) Tinjauan Pustaka (untuk PKMP dan PKMT)
Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli dari jurnal ilmiah.
Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan
gagasan dan mendasari kegiatan PKM yang akan dilakukan.
Tinjauan Pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan
penelitian lain yang diperoleh dari acuan, yang dijadikan
landasan untuk melakukan kegiatan PKM yang diusulkan.
Uraian dalam Tinjauan Pustaka dibawa untuk menyusun
kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam kegiatan
PKM. Tinjauan Pustaka mengacu pada Daftar Pustaka.
8) Gambaran Umum Rencana Usaha (untuk PKMK)
Uraikan kondisi umum lingkungan yang menimbulkan gagasan
menciptakan kegiatan usaha. Gambaran mengenai potensi
sumberdaya dan peluang pasar termasuk analisis ekonomi
usaha yang direncanakan disajikan secara singkat untuk
menunjukkan kelayakan usaha. Gambaran usaha yang
direncanakan harus menjanjikan perolehan profit untuk
menjamin peluang keberlanjutan usaha setelah kegiatan PKMK
selesai dilaksanakan.
9) Gambaran Umum Masyarakat Sasaran (untuk PKMM)
Penjelasan mengenai kondisi masyarakat sasaran yang akan
menerima kegiatan pengabdian harus diberikan secara konkrit.
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 339
Uraian permasalahan yang dihadapi masyarakat yang
membutuhkan bantuan pemecahannya, serta berikan gambaran
solusi yang ditawarkan termasuk teknologi yang akan
digunakan. Hindari usulan kegiatan percobaan dalam PKMM.
10) Metode Pelaksanaan Program
Uraikan metode yang digunakan dalam pelaksanaan program
secara rinci. Khusus untuk PKMP dapat diganti dengan Metode
Penelitian. Uraian untuk PKMP dapat meliputi variable dalam
penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik
pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran dan
penyimpulan hasil penelitian. Uraian untuk PKMT, PKMK dan
PKMM dilakukan untuk menjelaskan metode yang digunakan
untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan dalam butir (4).
11) Jadwal Kegiatan Program
Buatlah jadwal kegiatan PKM yang meliputi kegiatan persiapan,
pelaksanaan dan penyusunan laporan kegiatan PKM dalam
bentuk Bar-chart. Bar-chart memberikan rincian kegiatan dan
jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut. Jadwal pelaksanaan
mengacu pada Metode Pelaksanaan Program (8). Untuk
menghindari keterikatan waktu pelaksanaan dengan periode
waktu tertentu, usahakan tidak menggunakan nama bulan
secara eksplisit dalam penjadwalan rencana kegiatan. Sebagai
contoh, untuk menggambarkan urutan waktu pelaksanaan,
gunakan kata “bulan ke-1, bulan ke-2”, dan seterusnya, bukan
bulan Maret, bulan April, dan seterusnya.
12) Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : ………………………………….
b. NIM : ………………………………….
c. Fak/Program Studi : ………………………………….
d. Perguruan Tinggi : ………………………………….
e. Waktu untuk kegiatan : …….. jam/minggu
2. Anggota Pelaksana (rincian seperti butir 1)
13) Nama dan Biodata Dosen Pendamping
1. Nama Lengkap : …………………………………
2. NIP : …………………….
3. Golongan Pangkat dan : …………………………………
3. Jabatan Fungsional : …………………………………
4. Jabatan Struktural : …………………………………
5. Fakultas/Program Studi : …………………………………
6. Perguruan Tinggi : …………………………………
7. Bidang Keahlian : …………………………………
8. Waktu untuk kegiatan : ……… jam/minggu
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 340
14) Biaya
Berikan rincian biaya PKM baik yang didanai Depdiknas
(maksimum sesuai ketentuan yang disebutkan pada tahun
anggaran yang berlaku) maupun pihak lain dengan mengacu
pada Metode Pelaksanaan Program (8) dengan Rekapitulasi
biaya yang terdiri atas:
1. Bahan habis pakai
2. Peralatan penunjang PKM
3. Perjalanan
4. Lain-lain
Rincian biaya harus lengkap, wajar dan jelas peruntukannya.
Honorarium bagi tim pelaksana maupun dosen pendamping
tidak diperkenankan.
15) Daftar Pustaka (untuk PKMP dan PKMT)
Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang
telah dirujuk dalam tubuh tulisan. Format perujukan pustaka
mengikuti cara Harvard atau cara Vancouver. Untuk setiap
pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar
pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul
dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan
(lihat Sub bab khusus PKMI untuk detil dan contoh).
16) Lampiran
1. Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana
2. Gambaran teknologi yang akan diterapkembangkan (untuk
PKMT, PKMK, PKMM)
3. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Pengusaha
Kecil, Koperasi atau Kelompok Tani (untuk PKMT, PKMK,
PKMM)
4. Denah detil Lokasi Pengusaha Kecil atau Mitra Kerja (untuk
PKMT, PKMK, PKMM)
5. Hal-hal lain yang dianggap perlu
3. Evaluasi Usul
Evaluasi terhadap usul PKM dilakukan oleh Tim Pakar dari berbagi
bidang ilmu yang merupakan bagian dari Tim Pengelola Program di
tingkat pusat yang dibentuk oleh Dikti. Kriteria penilaian usulan untuk
masing-masing PKM disajikan dalam Form F7.A-3, Form F7.A-4, Form
F7.A-5 dan Form F7.A-6. Setiap usulan dari masing-masing bidang PKM
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 341
akan dievaluasi oleh dua orang pakar dengan kebidangan ilmu yang
bersesuaian dengan bidang ilmu dari program yang diusulkan.
4. Pemantauan Pelaksanaan
Bagi usulan yang disetujui untuk dibiayai, kegiatan pemantauan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan program akan dilakukan pada
pertengahan jangka waktu pelaksanaan program. Kegiatan pemantauan
dan evaluasi ini dilakukan dengan kunjungan lokasi dari tiap-tiap PKM.
Untuk keperluan ini, setiap pelaksana PKM diwajibkan menyusun laporan
kemajuan singkat yang berisi informasi mengenai kegiatan yang telah
dilakukan, hasil yang telah dicapai, kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan
usaha penyelesaiannya. Laporan kemajuan singkat disusun tidak lebih
dari 12 halaman dengan format bebas, di dalamnya termasuk laporan
penggunaan uang. Laporan kemajuan berisi hal-hal yang terkait dengan
pelaksnaan kegiatan yang telah dilakukan, kemajuan hasil yang telah
dicapai, kendala yang dihadapi, dan usaha-usaha yang telah dilakukan
untuk memecahkan masalah/kesulitan yang dihadapi. Bersama laporan
kemajuan singkat tersebut disertakan pula foto-foto pelaksanaan dan hasil
kegiatan yang telah dicapai. Berdasarkan hasil penilaian dalam
pemantauan ini, Tim Pemantau akan merekomendasikan programprogram
terbaik untuk dimasukkan dalam daftar calon tim yang akan
diundang dalam Seminar Program Kreativitas Mahasiswa Tingkat
Nasional dalam kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas).
Format pemantauan pelaksanaan program yang digunakan oleh
Tim Pemantau untuk menilai pelaksanaan kegiatan Program Kreativitas
Mahasiswa bisa dilihat pada Form F7.A-7.
5. Laporan Hasil Kegiatan PKM
Pada akhir pelaksanaan program, tiap kelompok pelaksana PKM
menyerahkan laporan akhir dan laporan pertanggungjawaban keuangan
program kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat melalui Pembantu atau Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan/Direktur Politeknik/Ketua Sekolah Tinggi perguruan tinggi
yang bersangkutan. Evaluasi laporan akhir dilakukan untuk menilai
keberhasilan dari seluruh program yang telah dibiayai. Disamping itu
evaluasi laporan akhir juga sekaligus digunakan untuk verifikasi terhadap
program yang telah direkomendasikan saat pemantauan sebagai calon
tim yang diundang untuk seminar nasional. Untuk program yang tidak
dilakukan pemantauan karena sesuatu alasan, maka evaluasi terhadap
laporan akhir ini merupakan dasar bagi pemberian rekomendasi mengikuti
seminar nasional.
Format kulit muka laporan akhir PKM, format halaman pengesahan
laporan akhir PKM, sistematika penyusunan laporan akhir PKM, dan
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 342
kriteria penilaian laporan akhir PKM masing-masing dapat dilihat pada
Form F7.A-8, Form F7.A-9, Form F7.A-10, dan Form F7.A-11. Untuk
penentuan juara/pemuncak dalam Seminar Program Kreativitas
Mahasiswa Tingkat Nasional dalam kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa
Nasional, digunakan kriteria penilaian dalam Form F7.A-12. Untuk laporan
akhir, disamping menyerahkan laporan dalam bentuk cetakan (hardcopy),
pelaksana diwajibkan pula menyerahkan laporan akhir dalam bentuk CD
dengan format file Microsoft Word (doc) dan Adobe Acrobat Reader (pdf).
Foto dan gambar kalau perlu disimpan dalam direktori terpisah dalam CD.
Format gambar yang disarankan adalah JPG, untuk foto bisa berasal dari
camera digital atau hasil digitasi menggunakan scanner. Semua file
disimpan dalam sebuah folder/direktori dengan nama folder/direktori
mengikuti aturan penamaan sebagai berikut :
PKMX-nn-NamaPT-NamaDepanKetua-Judul_3_Kata_Pertama
dengan X : kode untuk PKM (P/T/K/M)
nn : tahun anggaran pendanaan kegiatan
NamaPT : singkatan perguruan tinggi yang biasa digunakan
Contoh:
PKMP-06-UNDIP-Bambang-Optimasi Proses Separasi
PKMK-06-UNY-Hermawan-Sistem Deteksi Tanpa
Untuk setiap file yang disertakan, usahakan untuk memberi nama
yang menggambarkan isi dari file tersebut
6. Contoh Judul Judul Kegiatan PKM
a. PKM Penelitian (PKMP)
1) Aktivitas Antimikroba Ekstrak Miselia Ganoderma lucidum pada
Media Cair, pH dan Lama Inkubasi Berbeda Terhadap Mikroba
Patogen
2) Immobilisasi Urease Dalam Polimer (SiO2)n Untuk Biosensor Urea
3) Optimasi Produksi Karotenoid Oleh Khamir Phaffia rhodozyma
4) Kajian Sintesa Lapisan Tipis (Thin Film) Dengan Metode DC
Sputtering Untuk Aplikasi Sensor Gas Amonia Stabil Yang
Beroperasi Pada Suhu Kamar
b. PKM Penerapan Teknologi (PKMT)
1) Agenda Elektronik dengan Menggunakan Jam Digital Perekam
Suara
2) Alat Pengepres Enceng Gondok Ergonomis
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 343
3) Otomatisasi Alat Pencacah Tablet Elektronik yang Murah Bagi
Industri Kecil
4) Sistem Penyaklaran Lampu Listrik Melalui Saluran Telepon Dengan
Respon Balik Teks SMS (Short Message Service)
c. PKM Kewirausahaan (PKMK)
1) Usaha Percetakan Sebagai Upaya Pengembangan Potensi
Kewirausahaan Mahasiswa di Salah Satu Bidang Seni dan
Ketrampilan
2) Pendirian Usaha Burger dan Roti Bakar sebagai Makanan Bernilai
Gizi Tinggi untuk Masyarakat Kampus
3) Daur Ulang Sampah Kertas Menjadi Aksessoris Rumah Tinggal
4) Komersialisasi Produk Cakar Naga Ikan Lidah yang Bergizi Tinggi
Dengan Harga Terjangkau
d. PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM)
1) Pelatihan Pemanfaatan Limbah Udang Sebagai Produk Makanan
Pencegah Kolesterol di Mabar Medan Deli
2) Pembinaan Anak-anak Lintas Budaya dan Agama
3) Pembuatan Modul dan Sofware Mekanika Untuk Menarik Minat
Belajar Ilmu Fisika
4) Mainan Edukatif anak Usia Pra Sekolah Untuk Meningkatkan Daya
Imajinasi dan Kemampuan Berkomunikasi
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 344
FORMAT KULIT MUKA USUL PKM (Form F7.A-1)
(Warna hijau tua, ukuran A-4)
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
………………………………………………………………………………
BIDANG KEGIATAN:*
PKM . . . . . . . . . . . . .
Diusulkan oleh:
_______________________ (Nama Ketua Kelompok)
_______________________ (Nama-nama Anggota Kelompok)
_______________________ (Penulisan Nama Ketua maupun Anggota harus )
_______________________ (menyertakan NIM dan tahun angkatan)
NAMA PERGURUAN TINGGI
KOTA
TAHUN
* Pilih salah satu bidang kegiatan (PKMP, PKMT, PKMK, PKMM)
Logo
Perguruan
Tinggi
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 345
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (Form F7.A-2)
1. Judul Kegiatan :
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK
(Pilih salah satu) ( ) PKMT ( ) PKMM
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
(Pilih salah satu) ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : ……………………………………………………….
b. NIM : ……………………
c. Jurusan : ……………………………………………………….
d. Perguruan tinggi : ……………………………………………………….
e. Alamat Rumah : ……………………………………………………….
f. No Telp/HP : ……………………………………………………….
g. Email : …………………………………..
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : ………………………………………………………
b. NIP : ……………………..
c. Alamat Rumah : ………………………………………………………
d. No Telpon/HP : ………………………………………………………
7. Biaya Kegiatan Total :
a. Sumber Dikti : Rp …………………………………
b. Sumber lain (sebutkan .. . ) : Rp ………………………………..
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : . . .. . bulan
__________, ___________
Menyetujui
Ketua Jurusan/Program Studi/ Ketua Pelaksana Kegiatan
Pembimbing Unit Kegiatan mahasiswa
(__________________________) (_________________________)
NIP. NIM.
Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping
Kemahasiswaan/Direktur Politeknik/
Ketua Sekolah Tinggi,
(__________________________) (_________________________)
NIP. NIP.
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 346
KRITERIA PENILAIAN USUL KEGIATAN PKMP (Form F7.A-3)
No Kriteria Bobot Skor
Nilai
(Bobot x Skor)
1 Kreativitas:
a. Gagasan
b. Perumusan Masalah
c. Tinjauan Pustaka
25
2 Metode Penelitian:
d. Kesesuaian metode
30
3 Kegunaan:
e. Kontribusi perkembangan ilmu dan
teknologi
f. Potensi publikasi artikel ilmiah
25
4 Penjadwalan Kegiatan
g. Lengkap, jelas, waktu sesuai
10
5 Penyusunan Anggaran Biaya
h. Lengkap, rinci, wajar dan jelas
peruntukannya
10
T O T A L 100
Skor yang diberikan: 1, 2, 3, 5, 6 dan 7. Usul kegiatan yang diterima harus
mendapatkan nilai minimum 500. Untuk usul kegiatan yang ditolak, kriteria penolakan
menggunakan komponen yang ada dalam kriteria penilaian (a s/d h) ditambah satu
komponen (i) Lainnya, yang perlu disebutkan.
KRITERIA PENILAIAN USUL KEGIATAN PKMT (Form F7.A-4)
No Kriteria Bobot Skor
Nilai
(Bobot x Skor)
1 Kreativitas:
a. Gagasan
b. Perumusan Masalah
c. Tinjauan Pustaka
20
2 Metode Pelaksanaan:
d. Kesesuaian metode
25
3 Kegunaan:
e. Kontribusi terhadap masyarakat
f. Potensi paten
35
4 Penjadwalan Kegiatan
g. Lengkap, jelas, waktu sesuai
10
5 Penyusunan Anggaran Biaya
h. Lengkap, rinci, wajar dan jelas
peruntukannya
10
T O T A L 100
Skor yang diberikan: 1, 2, 3, 5, 6 dan 7. Usul kegiatan yang diterima harus
mendapatkan nilai minimum 500. Untuk usul kegiatan yang ditolak, kriteria penolakan
menggunakan komponen yang ada dalam kriteria penilaian (a s/d h) ditambah satu
komponen (i) Lainnya, yang perlu disebutkan.
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 347
KRITERIA PENILAIAN USUL KEGIATAN PKMK (Form F7.A-5)
No Kriteria Bobot Skor
Nilai
(Bobot x Skor)
1 Kreativitas:
a. Gagasan
b. Perumusan Masalah
20
2 Metode Pelaksanaan:
c. Rencana usaha
d. Kesesuaian metode
30
3 Potensi program:
e. Perolehan profit
f. Keberlanjutan usaha
30
4 Penjadwalan Kegiatan
g. Lengkap, jelas, waktu sesuai
10
5 Penyusunan Anggaran Biaya
h. Lengkap, rinci, wajar dan jelas
peruntukannya
10
T O T A L 100
Skor yang diberikan: 1, 2, 3, 5, 6 dan 7. Usul kegiatan yang diterima harus
mendapatkan nilai minimum 500. Untuk usul kegiatan yang ditolak, kriteria penolakan
menggunakan komponen yang ada dalam kriteria penilaian (a s/d h) ditambah satu
komponen (i) Lainnya, yang perlu disebutkan.
KRITERIA PENILAIAN USUL KEGIATAN PKMM (Form F7.A-6)
No Kriteria Bobot Skor
Nilai
(Bobot x Skor)
1 Kreativitas:
a. Gagasan
b. Perumusan Masalah
c. Ketepatan masyarakat sasaran
30
2 Metode Pelaksanaan:
d. Kesesuaian metode
20
3 Manfaat bagi masyarkat:
e. Kontribusi untuk masyarakat
f. Potensi untuk meningkatkan nilai
tambah
30
4 Penjadwalan Kegiatan
g. Lengkap, jelas, waktu sesuai
10
5 Penyusunan Anggaran Biaya
h. Lengkap, rinci, wajar dan jelas
peruntukannya
10
T O T A L 100
Skor yang diberikan: 1, 2, 3, 5, 6 dan 7. Usul kegiatan yang diterima harus
mendapatkan nilai minimum 500. Untuk usul kegiatan yang ditolak, kriteria penolakan
menggunakan komponen yang ada dalam kriteria penilaian (a s/d h) ditambah satu
komponen (i) Lainnya, yang perlu disebutkan.
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 348
FORMAT PEMANTAUAN KEGIATAN PKM (Form F7.A-7)
TAHUN ANGGARAN . . . . .
1. a. Perguruan Tinggi : ………………………………………………………
b. Fakultas/Program Studi : ………………………………………………………
2. a. Ketua Pelaksana : ………………………………………………………
b. Jumlah anggota : ………… orang
3. a. Judul Program : ………………………………………………………
b. Jenis PKM : ( ) PKMP ( ) PKMT ( ) PKMK ( ) PKMM
4. Biaya Pelaksanaan : Rp. ………………………..………………………
5. a. Lokasi Pelaksanaan PKM : Laboratorium / Rumah Kaca / Lapangan *)
b. Nama Lokasi : ………………………………………………………
Alamat Lokasi ………………………………………………………
6. Waktu Pelaksanaan PKM :
a. Tanggal rencana mulai : ………………………………………………………
b. Tanggal riil mulai : ………………………………………………………
c. Tanggal rencana selesai : ………………………………………………………
d. Tanggal perkiraan selesai : ………………………………………………………
7. Peranan Pembimbing / Bidang Kemahasiswaan :
a. Seleksi usul PKM (Proposal) : Ya / Tidak *)
b. Menyelenggarakan Seminar Proposal : Ya / Tidak *)
c. Memantau Pelaksanaan PKM : Ya / Tidak *)
d. Menyelenggarakan Seminar Hasil PKM : Ya / Tidak *)
e. Menggandakan dan Mengirim Laporan : Ya / Tidak *)
f. Memberikan Pelayanan Lainnya, sebutkan : ……………………………….
…………………………………………………………………………………………
8. Keterlibatan anggota dalam pelaksanaan PKM :
 Mhs semester : ……, dari PS …………………………….…. , aktif / tak aktif *)
 Mhs semester : ……, dari PS ……………………….………. , aktif / tak aktif *)
 Mhs semester : ……, dari PS ……………………….………. , aktif / tak aktif *)
 Mhs semester : ……, dari PS ………………………….……. , aktif / tak aktif *)
 Mhs semester : ……, dari PS ……………………….………. , aktif / tak aktif *)
 Uraian kerjasama Tim : …………………………………………………..
…………………………………………………………………………….……………
9. Kesesuaian pelaksanaan PKM dengan usul :
a. Waktu pelaksanaan : sesuai / menyimpang *)
b. Lokasi pelaksanaan : sesuai / menyimpang *)
c. Bahan yang digunakan : sesuai / menyimpang *)
d. Alat yang digunakan : sesuai / menyimpang *)
e. Khalayak sasaran : sesuai / menyimpang *)
f. Metoda yang digunakan : sesuai / menyimpang *)
g. Personalia : sesuai / menyimpang *)
h. Biaya : sesuai / menyimpang *)
Penjelasan ketidak-sesuaian (bila ada) : …………………..….………………
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 349
10. Uraian Kreativitas Pelaksanaan Program : …………………………………..….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
11. Uraian Kreativitas Luaran* (Barang/Jasa/system/Karya Seni/Model/Prototipe
Alat/Proses/…………….) – pilihan jenis luaran ditentukan tim pelaksana PKM
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
12. Masalah yang dihadapi Pelaksana serta cara penyelesaiannya :
Permasalahan di Lapangan Cara Penyelesaian Masalah
13. Manfaat Program : ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
14. Potensi Khusus :
a. Peluang Paten (PKMP, PKMT) : Tak ada / Ada : tinggi/sedang/rendah *)
b. Peluang Komersial (PKMP, PKMT) : Tak ada / Ada : tinggi/sedang/rendah *)
c. Peluang Keberlanjutan Bisnis (PKMK) : Tak ada / Ada : tinggi/sedang/rendah *)
d. Keberlanjutan dan Dampak di Masyarakat : Tak ada / Ada : tinggi/sedang/rendah *)
15. Cara Pemantauan (bisa lebih dari satu) :
( ) Wawancara ( ) Melihat data, foto, laporan
( ) Kunjungan lapangan/lokasi ( ) Kunjungan ke lab./studio
( ) Lainnya, sebutkan : ………………………………………………………
16 Foto-foto pelaksanaan PKM (kalau perlu di lembar terpisah)
……………………………………………………………………….…………………
17. Penilaian Umum dan Saran : ………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….…
18. REKOMENDASI :
( ) Diusulkan sebagai calon peserta PIMNAS, nilai = …. (skala 0 – 100)
( ) Tidak diusulkan sebagai calon peserta PIMNAS, nilai = …. (skala 0 – 100)
Judul yang diusulkan untuk PIMNAS minimal mendapat nilai 75.
………….. , ……………………
Pemantau,
…………………….
*) coret yang tidak perlu
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 350
FORMAT KULIT MUKA LAPORAN AKHIR PKM (Form F7.A-8)
(Warna biru, ukuran A-4)
LAPORAN AKHIR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . *
Oleh:
_______________________ (Nama Ketua Kelompok, Penulis Utama)
_______________________ (Nama-nama Anggota Kelompok)
_______________________ (Penulisan Nama Ketua maupun Anggota harus )
_______________________ (menyertakan NIM dan tahun angkatan)
NAMA PERGURUAN TINGGI
KOTA
TAHUN
* Tulis sesuai proposal: PKMP, PKMT, PKMK, atau PKMM
JUDUL KEGIATAN
Logo
Perguruan
Tinggi
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 351
HALAMAN PENGESAHAN (Form F7.A-9)
LAPORAN AKHIR PKM
1. Judul Kegiatan :
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK
(Pilih salah satu) ( ) PKMT ( ) PKMM
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
(Pilih salah satu) ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama
a. Nama Lengkap :
h. NIM :
i. Jurusan :
j. Universitas/Institut/Politeknik :
k. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
l. Alamat email :
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIP :
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
7. Biaya Kegiatan Total :
a. Dikti : Rp
b. Sumber lain (sebutkan . . . ) : Rp
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : . . . . . bulan
__________, ______________
Menyetujui
Ketua Jurusan/Program Studi/ Ketua Pelaksana Kegiatan
Pembimbing Unit Kegiatan mahasiswa
(__________________________) (_________________________)
NIP. NIM.
Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping
Kemahasiswaan/Direktur Politeknik/
Ketua Sekolah Tinggi,
(__________________________) (_________________________)
NIP. NIP.
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 352
SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR (Form F7.A-10)
Halaman
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I. PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Perumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. Tujuan Program . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. Luaran yang Diharapkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5. Kegunaan Program . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
II. TINJAUAN PUSTAKA (untuk PKMP dan PKMT) . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA (untuk PKMK) . . . . . . . . . . . . . .
II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN (untuk PKMM) . . . . . . . .
III. METODE PENDEKATAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
IV. PELAKSANAAN PROGRAM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Tahapan Pelaksanaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. Instrumen Pelaksanaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
V. KESIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR PUSTAKA (untuk PKMP dan PKMT) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PENJELASAN SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR PKM
1. Abstrak: berisi tidak lebih dari 250 kata dan merupakan intisari seluruh tulisan
yang meliputi latar belakang, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Di bawah
abstrak disertakan 3-5 kata kunci (key words)
2. Pendahuluan: merupakan gambaran umum dari observasi awal dan fenomena
mengenai topik yang diangkat. Latar belakang, rumusan, tujuan dari kegiatan
(penelitian, pengabdian, atau yang lainnya) serta manfaat untuk waktu yang akan
datang ditunjukkan dalam pendahuluan (lihat sistematika usulan PKM )
3. Tinjauan Pustaka, Gambaran Umum Rencana Usaha, Gambaran Umum
Masyarakat Sasaran: lihat sistematika usulan PKM
4. Metode Pendekatan: lihat sistematika usulan PKM
5. Pelaksanaan Program: cukup jelas
6. Hasil dan Pembahasan: Hasil menjelaskan tentang apa saja yang diperoleh dari
observasi. Data dapat diringkas dalam bentuk tabel dan gambar. Pembahasan
umumnya berisi uraian dan analisis berkaitan dengan temuan-temuan dari
observasi yang telah dilakukan, terutama dalam konteks yang berhubungan
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 353
dengan apa yang pernah dilakukan oleh orang lain. Interpretasi dan ketajaman
analisis dari penulis terhadap hasil yang diperoleh dikemukakan di sini, termasuk
pembahasan tentang pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari hasil observasi
serta dugaan ilmiah yang dapat bermanfaat untuk kelanjutan bagi
penelitian/kegiatan mendatang. Pemecahan masalah yang berhasil dilakukan,
perbedaan dan persamaan dari hasil pengamatan terhadap informasi yang
ditemukan dalam berbagai pustaka (penelitian/ kegiatan terdahulu) perlu
mendapatkan catatan disini.
7. Kesimpulan dan Saran: merupakan bagian akhir tulisan yang membawa
pembaca keluar dari pembahasan. Secara umum kesimpulan menunjukkan
jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan dalam pendahuluan
8. Daftar Pustaka: lihat sistematika usulan PKM
KRITERIA PENILAIAN LAPORAN AKHIR PKM (Form F7.A-11)
No Kriteria Bobot Skor
Nilai
(Bobot x Skor)
1 Kreativitas:
a. Originalitas
b. Kebaharuan
c. Inovatif
d. Kemanfaatan
e. Kemandirian
40
2 Kesesuaian dengan Usulan:
f. Metode pelaksanaan program
g. Luaran
10
3 Kegunaan Hasil:
h. Kontribusi untuk khalayak sasaran
sesuai bidang PKM
25
4 Penulisan Laporan:
i. Ringkasan
j. Pendahuluan
k. Metode pelaksanaan program
l. Hasil pelaksanaan dan pembahasan
m. Kesimpulan dan saran
n. Daftar Pustaka (PKMP dan PKMT)
o. Lampiran
25
T O T A L 100
Skor yang diberikan: 1, 2, 3, 5, 6 dan 7. Hasil penilaian: Ditolak / Diterima / Diusulkan
sebagai calon peserta Pimnas. Laporan akhir yang diterima harus mendapatkan nilai
minimum 300. Laporan akhir yang direkomendasikan untuk diikutkan sebagai calon
peserta Pimnas harus mendapatkan nilai minimum 500.
Untuk usul kegiatan yang ditolak, kriteria penolakan menggunakan komponen yang
ada dalam kriteria penilaian (a s/d o) ditambah satu komponen (p) Lainnya, yang
perlu disebutkan.
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 354
KRITERIA PENILAIAN SEMINAR NASIONAL PKM DALAM PIMNAS
(Form F7.A-12)
No Kriteria Bobot Skor
Nilai
(Bobot x Skor)
1 Hasil:
a. Kreativitas
b. Kegunaan sesuai bidang PKM
– Kontribusi bagi perkembangan
ilmu dan teknologi bagi PKMP
– Kontribusi terhadap pemecahan
masalah yang dihadapi
masyarakat serta potensi paten
bagi PKMT
– Perolehan profit dan
keberlanjutan usaha bagi PKMK
– Kontribusi untuk meningkatkan
nilai tambah di masyarakat bagi
PKMM
c. Ketajaman analisis
40
2 Tulisan dan Presentasi:
a. Sistematika penulisan
b. Cara presentasi (sikap, sistematika)
c. Alat bantu (audio-visual)
e. Ketepatan waktu
30
3 Diskusi:
a. Cara menjawab
b. Ketepatan jawaban
c. Kerja sama kelompok
30
T O T A L 100
Skor yang diberikan : 1, 2, 3, 5, 6 dan 7
Hasil penilaian dan konsekuensi penghargaannya mengikuti aturan yang khusus
diterbitkan untuk Pimnas.
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 355
PKM DAN MEKANISME PENYELENGGARAAN PIMNAS (Form 7.A)
Mahasiswa, Dosen Pembimbing
PR III
PENGAJUAN DP2M DIKTI
USUL PROPOSAL PKM
SELEKSI/EVALUASI
PROPOSAL PKM
HASIL EVALUASI JUMLAH
JUDUL YANG DIDANAI
PELAKSANAAN
KEGIATAN
MONITORING
PELAKSANAAN PKM
LAPORAN HASIL
PELAKSANAAN PKM
Entry Data proposal
PENGUMUMAN
Proposal dengan Perbaikan
EVALUASI HASIL MONITORING
Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan/Kontrak
(DP2M dengan PR III)
PIMNAS
DANA 30%
Perguruan
Tinggi
Proposal tanpa
Perbaikan
DANA 70%
Bulan
Rekomendasi ke PIMNAS
Jumlah > Kuota ?
(untuk satu PT)
Seleksi oleh PT dari calon
peserta yang direkomendasikan
oleh DIKTI
Tidak
Ya
8 -10
11
12/1
1/2
1/2 – 4/5
3/4
7
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 356
B. PKM PENULISAN ILMIAH
1. Umum
Program Kreativitas Mahasiswa Penulisan Ilmiah, disingkat PKMI,
merupakan salah satu dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang
dikoordinasikan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (DP2M) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional. Berbeda dengan keempat jenis PKM yang lain [PKM
Penelitian (PKMP), PKM Penerapan Teknologi (PKMT), PKM
Kewirausahaan (PKMK), dan PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM)]
yang merupakan pelaksanaan kegiatan, dalam PKMI tidak ada
pelaksanaan kegiatan berupa penelitian, penerapan teknologi,
kewirausahaan maupun pengabdian kepada masyarakat. Dalam keempat
jenis PKM yang lain, kelompok mahasiswa mengajukan usulan kegiatan
yang akan didanai oleh DP2M, sebaliknya dalam PKMI kelompok
mahasiswa mengusulkan suatu karya tulis dalam bentuk artikel ilmiah.
Karya tersebut ditulis berdasarkan pada kegiatan yang telah selesai
dilakukan oleh kelompok mahasiswa pengusul tersebut, untuk
memenangkan hadiah atau insentif apabila dinilai baik oleh tim penilai.
Program Kreativitas Mahasiswa Penulisan Ilmiah bertujuan
memacu kemampuan mahasiswa untuk menuangkan pemikiran dan hasilhasil
kegiatan ilmiah yang telah dilakukannnya dalam bentuk sebuah
artikel ilmiah yang mengacu kepada standar penulisan jurnal ilmiah.
Dengan demikian program ini diharapkan mampu mengantarkan
mahasiswa untuk memiliki kemampuan menulis secara runut yang
meliputi kemampuan untuk menguraikan suatu permasalahan sehingga
mendorong perlunya dilakukan usaha pemecahan masalah atau
pencarian solusi dengan tujuan tertentu, kaitannya dengan usaha-usaha
yang mungkin telah dilakukan oleh orang lain, teknik dan landasan
metode pemecahan masalah yang dipilih disertai dengan kemampuan
menguraikan landasan teori yang terkait dengan permasalahan yang
dibahas, serta ketajaman dalam membahas dan menganalisis hasil yang
diperoleh, yang akhirnya bermuara pada penyimpulan dari pemecahan
masalah yang telah dilakukan.
Dampak lain yang ingin dicapai melalui program ini ialah terjadinya
diseminasi hasil kegiatan mahasiswa yang cukup berarti sehingga mampu
memberikan kontribusi terhadap kemajuan ilmu dan teknologi. Hal ini
akan tercapai terutama apabila artikel yang telah dinyatakan lolos oleh tim
reviewer dapat diterbitkan dalam salah satu jurnal ilmiah di bidangnya
yang terbit di tanah air. Berkaitan dengan harapan ini, pihak DP2M Ditjen
Dikti juga merencanakan untuk meng-upload artikel PKMI yang lolos
seleksi untuk diletakkan di situs web Dikti (http://www.dikti.org/p3m).
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 357
Ada tiga karakteristik utama dari PKMI, yaitu: a) tidak ada usulan
pembiayaan; b) usulan berupa artikel ilmiah siap terbit yang mengikuti
kaidah penulisan ilmiah yang lazim dijumpai di jurnal ilmiah; c) sumber
penulisan artikel ilmiah tersebut adalah kegiatan yang telah selesai
dilakukan dan pelaku kegiatan tersebut adalah kelompok mahasiswa
pengusul/pembuat artikel ilmiah PKMI. Karakteristik terakhir ini sekaligus
menunjukkan bahwa sumber penulisan merupakan kegiatan, bukan
laporan. Kegiatan yang dapat dijadikan sumber penulisan ialah kegiatan
ilmiah yang memiliki aspek pemecahan masalah (problem solving), bisa
dalam bentuk Praktek Lapang, Kuliah Kerja Nyata, Magang, Penelitian
oleh kelompok mahasiswa secara mandiri (bagi mahasiswa yang
membentuk Kelompok Studi/Riset misalnya), Studi Kasus Kelompok
dalam rangka Tugas Khusus Mata Kuliah tertentu, serta kegiatan lain
dalam rangka kompetisi ilmiah seperti PKMP, PKMT, PKMK, PKMM,
Program Kewirausahaan dan Penelitian Inovatif terkait dengan kegiatan
Program Due-Like atau lainnya. Untuk kegiatan yang telah selesai
dilakukan tersebut, kemungkinan sudah dibuat sebuah laporan lengkap
oleh kelompok mahasiswa yang bersangkutan sehingga akan
mempermudah bagi kelompok mahasiswa pengusul untuk menulis ulang
dalam bentuk artikel ilmiah, namun bukan berarti kegiatan yang belum
ada laporannya tidak dapat dijadikan sumber penulisan ilmiah. Sebagai
catatan, apabila dari kegiatan tersebut pernah dibuat suatu artikel ilmiah
(bukan laporan kegiatan) dan telah diterbitkan atau memenangkan suatu
lomba penulisan ilmiah, maka penulisan untuk PKMI dengan judul yang
sama tidak diperbolehkan.
Dalam Program Kreativitas Mahasiswa, kreativitas dan kerja sama
tim merupakan dua unsur yang diprioritaskan. Oleh karena itu, mulai
implementasi PKMI tahun 2006, sumber penulisan penelitian mahasiswa
tunggal dalam rangka Skripsi atau Tugas Akhir tidak diperkenankan lagi
karena tidak adanya unsur pengembangan kerja sama tim. Keputusan ini
juga merupakan konsekuensi peraturan baru dalam rangka Pekan Ilmiah
Mahasiswa Nasional (Pimnas) yang tidak mengizinkan peserta yang tidak
lagi berstatus mahasiswa, mulai berlaku pada Pimnas 2006 di Malang.
Untuk diketahui bahwa karya PKMI yang mendapatkan hadiah dan
sebagian di antaranya dipandang terbaik akan direkomendasikan untuk
mengikuti Pimnas pada periode berikutnya. Jangka waktu mulainya
menulis PKMI sampai pelaksanaan Pimnas yang cukup panjang (sekitar
1,5 tahun) dalam proses seleksi PKMI sejak pertama kali diluncurkan
sampai dengan tahun anggaran 2005 direncanakan untuk diperpendek
mulai tahun anggaran 2006 sehingga diharapkan hanya memerlukan
waktu sekitar satu semester. Batas penyerahan artikel PKMI adalah pada
bulan Maret setiap tahun anggaran, dan bagi PKMI terbaik akan
direkomendasikan untuk dipanggil Pimnas pada Juli tahun berikutnya.
Mengingat luasnya sumber yang dapat digunakan sebagai bahan
penulisan PKMI serta topik dapat sangat menyebar, maka mulai tahun
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 358
2006 pengajuan artikel PKMI dikelompokkan ke dalam tujuh bidang ilmu,
yaitu:
a. Bidang Kesehatan, meliputi: Farmasi, Gizi, Kebidanan, Kedokteran,
Kedokteran Gigi, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat, Psikologi.
b. Bidang Pertanian, meliputi: Kedokteran Hewan, Kehutanan, Kelautan,
Perikanan, Pertanian, Peternakan, Teknologi Pertanian.
c. Bidang MIPA, meliputi: Astronomi, Biologi, Geografi, Fisika, Kimia,
Matematika.
d. Bidang Teknologi dan Rekayasa, meliputi: Informatika, Teknik,
Teknologi Pertanian.
e. Bidang Sosial Ekonomi, meliputi : Agribisnis (Pertanian), Ekonomi, Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik.
f. Bidang Humaniora, meliputi : Agama, Bahasa, Budaya, Filsafat,
Hukum, Sastra, Seni.
g. Bidang Pendidikan, meliputi Program Studi Ilmu-Ilmu Pendidikan di
bawah Fakultas Kependidikan.
Untuk program studi lain yang belum termasuk dalam
pengelompokan bidang ilmu di atas, pengusul dapat memilih kelompok
bidang ilmu yang terdekat. Perlu diketahui bahwa pengelompokan bidang
ilmu tersebut tidak berhubungan dengan kuota bidang ilmu, tetapi akan
digunakan sebagai salah satu dasar alokasi reviewer dalam
seleksi/evaluasi artikel PKMI sesuai bidangnya, dan sekaligus
mempermudah pengelompokan dalam penjurian Pimnas bidang PKMI.
2. Tata Cara Penulisan Artikel PKMI
a. Persyaratan Administratif
1) Peserta Program Kreativitas Mahasiswa Penulisan Ilmiah (PKMI)
adalah kelompok mahasiswa yang sedang mengikuti program
pendidikan S1 atau Diploma secara aktif. Mahasiswa pengusul dapat
berasal dari berbagai program studi yang berbeda atau dari satu
program studi yang sama, bergantung pada bidang kegiatan yang
telah selesai dilaksanakan, namun masih dalam satu perguruan
tinggi yang sama. Keanggotaan mahasiswa berasal dari minimal 2
(dua) angkatan yang berbeda.
2) Seorang mahasiswa tidak dilarang untuk masuk dalam kelompok
pengusul PKMI yang berbeda (lebih dari satu kelompok PKMI). Hal
ini didasarkan pada kenyataan bahwa artikel PKMI ditulis dari
sumber kegiatan yang telah selesai dan kemungkinan seorang
mahasiswa telah menyelesaikan beberapa kegiatan dalam kelompok
yang berbeda. Namun demikian, mempertimbangkan alokasi waktu,
penyebaran dana, serta pelibatan mahasiswa sebanyak mungkin,
seorang mahasiswa hanya dibenarkan mengirimkan sebanyakbanyaknya
dua artikel PKMI, satu sebagai ketua kelompok, satu
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 359
sebagai anggota kelompok, atau kedua-duanya sebagai anggota
kelompok penulisan artikel PKMI.
3) Seorang dosen pembimbing juga diperkenankan membimbing lebih
dari satu kelompok pengusul PKMI, sesuai dengan statusnya saat
pembimbingan kegiatan yang telah selesai dilakukan.
4) Usul Artikel PKMI diberi sampul sesuai dengan Form F7.B-1.
5) Menyertakan halaman pengesahan dari institusi pengusul sesuai
dengan Form F7.B-2.
6) Menyertakan halaman pengesahan “Sumber Penulisan Ilmiah”
sesuai Form F7.B-3.
7) Naskah diserahkan dalam bentuk hardcopy siap terbit (camera
ready) serta soft copy dalam CD dengan format Microsoft Word (doc)
dan Adobe Acrobat Reader (pdf). Foto dan gambar kalau perlu
disimpan dalam direktori terpisah (sebagai cadangan) dalam CD.
Format gambar yang disarankan adalah JPG, untuk foto bisa berasal
dari camera digital atau hasil digitasi menggunakan scanner. Semua
file disimpan dalam sebuah folder/direktori dengan nama
folder/direktori mengikuti aturan penamaan sebagai berikut:
PKMI-nn-NamaPT-NamaDepanKetua-Judul_3_Kata_Pertama
dengan nn : tahun anggaran pendanaan kegiatan
NamaPT : Singkatan perguruan tinggi yang biasa digunakan
Contoh:
PKMI-06-UNIBRAW-Wahyudi-Pengaruh Suhu dan Tekanan
PKMI-06-UMS-Agung-Ketahanan Masyarakat Terhadap ….
8) Untuk setiap file yang disertakan, usahakan untuk memberi nama
yang menggambarkan isi dari file tersebut
9) Pengajuan usulan artikel PKMI dilakukan secara kolektif oleh
perguruan tinggi. Bagi mahasiswa yang berasal dari PTS, harus
memberikan surat tembusan pada Kopertis.
b. Persyaratan Penulisan
1) Tulisan/naskah bersumber dari karya kreatif pada bidang pendidikan
seperti Praktek Lapang, Kuliah Kerja Nyata, Magang, Penelitian oleh
kelompok mahasiswa secara mandiri (bagi mahasiswa yang
membentuk Kelompok Studi/Riset misalnya), Studi Kasus Kelompok
dalam rangka Tugas Khusus Mata Kuliah tertentu, serta kegiatan lain
dalam rangka kompetisi ilmiah seperti PKMP, PKMT, PKMK, PKMM,
Program Kewirausahaan dan Penelitian Inovatif terkait dengan
kegiatan Program Due-Like atau lainnya. Karya tersebut telah
dilaksanakan oleh kelompok mahasiswa sendiri. Jumlah anggota
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 360
kelompok 3 s/d 5 orang dan merupakan mahasiswa program S1 atau
Diploma yang masih aktif.
2) Naskah belum pernah diterbitkan/dipublikasikan sebelumnya
(naskah yang pernah diterbitkan di suatu jurnal dan naskah yang
pernah memenangkan suatu lomba penulisan ilmiah tidak berhak
lagi diajukan sebagai artikel PKMI).
3) Naskah ditulis menggunakan aplikasi pengolah kata Microsoft Word.
Untuk penyerahan akhir disertai juga dengan format Adobe Acrobat
Reader.
4) Naskah ditulis minimal 8 halaman dan maksimal 12 halaman
termasuk abstrak, daftar pustaka, dan lampiran. Jumlah halaman
yang tidak sesuai dengan ketentuan tersebut dapat mengurangi
penilaian.
5) Bahasa Indonesia yang digunakan hendaknya baku dengan tata
bahasa dan ejaan yang disempurnakan, sederhana, jelas, satu
kesatuan, mengutamakan istilah yang mudah dimengerti, tidak
menggunakan singkatan seperti “tdk”, “tsb”, “yg”, “dgn”, “sbb”, “dll”.
c. Petunjuk Pengetikan
Tanpa mengurangi kreativitas dari pengusul, usulan hendaknya
ditulis dengan mengikuti sistematika sebagai berikut:
1) Naskah diketik 1 spasi pada kertas berukuran A4 dengan font 12,
roman time style, jarak pengetikan 4 cm dari samping kiri, 3 cm dari
samping kanan, 3 cm dari batas atas, dan 2,5 cm dari batas bawah
2) Cara penulisan Bab dan Subbab tidak menggunakan sistem
numeral, artinya tidak ada penomoran Bab dan Sub-bab. Penulisan
bab baru mengikuti bab sebelumnya dengan jarak 3 spasi antara
judul bab dengan baris terakhir bab sebelumnya (tidak berganti
halaman baru)
3) Judul artikel diketik menggunakan huruf besar (kapital) dengan font
style bold (cetak tebal) dengan posisi di tengah tanpa digarisbawahi
4) Judul Bab diketik menggunakan huruf besar (kapital) dengan font
style bold (cetak tebal) dimulai dari sebelah kiri tanpa digaris-bawahi
5) Judul Subbab ditulis dengan font style bold (cetak tebal), dimulai dari
sebelah kiri, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar
(kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti preposisi (“di”, “ke”, “dari”,
“yang”, “antara”, “pada”, “untuk”, “tentang”, “dengan”); kata sambung
(“dan”, “atau”, “sejak”, “setelah”, “karena”)
6) Judul Anak Subbab ditulis dengan font style italic (cetak miring)
dimulai dari sebelah kiri, huruf pertama setiap kata ditulis dengan
huruf besar (kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti preposisi (“di”,
“ke”, “dari”, “yang”, “antara”, “pada”, “untuk”, “tentang”, “dengan”);
kata sambung (“dan”, “atau”, “sejak”, “setelah”, “karena”).
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 361
7) Jarak pengetikan antara Bab dan Subbab 2,5 spasi, antara Subbab
dan kalimat dibawahnya 2 spasi
8) Alinea baru diketik menjorok ke dalam (diberi indentation) sebanyak
7-8 karakter (sekitar 1,25 cm)
9) Abstrak dan Daftar Pustaka diketik 1 spasi. Khusus abstrak ditulis
menggunakan font style italic (cetak miring).
10) Nama-nama penulis beserta alamat institusinya diketik tepat di
bawah judul artikel dengan jarak 2 spasi
11) Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul,
nama/daftar anggota kelompok, halaman pengesahan serta kata
pengantar apabila ada, diberi nomor halaman menggunakan angka
romawi kecil dan diketik di sebelah kanan bawah (i, ii, dan
seterusnya)
12) Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan
angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu) dan diketik
di sebelah kanan atas dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm
dari tepi atas
13) Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan
kemunculannya dalam naskah. Judul tabel ditulis di atas tabel
dengan nomor tabel menggunakan angka arab
14) Gambar baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan
penomoran gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam
naskah. Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan nomor
gambar menggunakan angka arab
15) Hindari penggunaan warna dalam gambar, gunakan teknik greyscale
untuk mengemulasi warna dalam foto atau diagram, dan
gunakan patern/pola untuk menggantikan warna dalam grafik garis
ataupun diagram
3. Sistematika Penulisan Artikel PKMI
Tanpa mengurangi kreativitas dari penulis, naskah hendaknya
ditulis dengan sistematika sebagai berikut: diawali dengan Judul, Nama
Penulis (termasuk alamat/nama institusi), Abstrak dan Kata Kunci, lalu
diikuti dengan Pendahuluan (termasuk latar belakang, tinjauan pustaka,
dan tujuan), Metode Pendekatan atau Metode Penelitian atau Bahan dan
Metode atau Pendekatan Teoretik atau Konsideran Percobaan, Hasil,
Pembahasan (Hasil dan Pembahasan bisa digabung), Kesimpulan,
Ucapan Terima Kasih (Acknowledgment) bila ada, serta Daftar Pustaka.
Format penulisan rujukan, daftar pustaka, ilustrasi (tabel dan gambar)
mengikuti sistem Vancouver atau sistem Harvard. Namun demikian,
penulis diijinkan mengikuti sistematika dan format yang berbeda
sepanjang masih mengacu pada sistematika dan format dari sebuah
jurnal ilmiah yang memiliki ISSN. Untuk kasus yang demikian, maka
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 362
penulis diwajibkan untuk melampirkan sebuah kopi artikel dari jurnal yang
diikuti sistematika dan formatnya tersebut sebagai bukti.
Judul
Judul tulisan hendaknya menggambarkan isi pokok tulisan secara ringkas
dan jelas.
Nama-Nama Penulis
Nama-nama penulis dituliskan tepat dibawah judul, disertai dengan alamat
institusi penulis, serta catatan kaki untuk penulis korespondensi.
Abstrak
Abstrak berisi tidak lebih dari 250 kata dan merupakan intisari seluruh
tulisan yang meliputi: latar belakang, tujuan, metode, hasil dan
kesimpulan. Di bawah abstrak disertakan 3-5 kata kunci (key words).
Pendahuluan
Pendahuluan merupakan gambaran umum dari observasi awal dan
fenomena mengenai topik yang diangkat. Latar belakang, rumusan, tujuan
dari kegiatan (penelitian, pengabdian, atau yang lainnya) serta manfaat
untuk waktu yang akan datang ditunjukkan dalam pendahuluan. Dengan
merujuk dari berbagai sumber pustaka, pandangan singkat dari para
penulis/peneliti lain yang pernah melakukan pembahasan topik terkait
dapat dikemukakan di sini.
Metode Pendekatan
Judul dari bab ini untuk kegiatan penelitian dapat diganti dengan Metode
Penelitian atau Bahan dan Metode, namun dapat diberi judul lain
bergantung pada kegiatan dan metodologi yang telah dilakukan sehingga
penulis diberi kebebasan untuk memberi judul lain seperti Pendekatan
Teoritik atau Konsideran Percobaan. Secara umum, metode pendekatan
berisi tentang bagaimana observasi dilakukan termasuk waktu, lama, dan
tempat dilakukannya observasi, bahan dan alat yang digunakan, metode
untuk memperoleh data/informasi, serta cara pengolahan data dan
analisis yang dilakukan. Metode harus dijelaskan secara lengkap agar
peneliti lain dapat melakukan uji coba ulang. Acuan (referensi) diberikan
pada metode yang kurang dikenal.
Hasil
Bab ini menjelaskan tentang apa saja yang diperoleh dari observasi. Data
dapat diringkas dalam bentuk tabel dan gambar. Tidak ada spekulasi dan
interpretasi dalam bagian ini, yang ada hanya fakta.
Pembahasan
Umumnya berisi uraian dan analisis berkaitan dengan temuan-temuan
dari observasi yang telah dilakukan, terutama dalam konteks yang
berhubungan dengan apa yang pernah dilakukan oleh orang lain.
Interpretasi dan ketajaman analisis dari penulis terhadap hasil yang
diperoleh dikemukakan di sini, termasuk pembahasan tentang
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 363
pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari hasil observasi serta dugaan
ilmiah yang dapat bermanfaat untuk kelanjutan bagi penelitian
mendatang. Pemecahan masalah yang berhasil dilakukan, perbedaan dan
persamaan dari hasil pengamatan terhadap informasi yang ditemukan
dalam berbagai pustaka (penelitian terdahulu) perlu mendapatkan catatan
disini.
Kesimpulan
Kesimpulan merupakan bagian akhir tulisan yang membawa pembaca
keluar dari pembahasan. Secara umum kesimpulan menunjukkan
jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan dalam pendahuluan.
Ucapan Terima Kasih
Apabila memang ada pihak yang telah membantu dalam kegiatan yang
dilakukan, maka ucapan terima kasih dapat disampaikan di sini.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk
dalam tubuh tulisan. Format perujukan pustaka mengikuti cara Harvard
atau cara Vancouver. Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah
harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka
yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh
tulisan.
Penulisan Daftar Pustaka Sistem Harvard (author-date style)
Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan
urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi
dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara
menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun
publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam
naskah tulisan). Alamat Internet ditulis menggunakan huruf italic. Terdapat
banyak varian dari sistem Harvard yang digunakan dalam berbagai jurnal
di dunia.
Contoh :
Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress
syndrome. New England J Med 337(6): 435-439.
Buller H, Hoggart K. 1994b. The social integration of British home owners
into French rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.
Dower M. 1977. Planning aspects of second homes. Di dalam Coppock JT
(ed.), Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm
210–237.
Grinspoon L, Bakalar JB. 1993. Marijuana: the Forbidden Medicine.
London: Yale Univ Pr.
Palmer FR. 1986. Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Pr.
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 364
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :
“Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi
oleh beberapa spesies Rhizobium yang berbeda”.
“Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya
distribusi antara 15% sampai 25 % (Smith 1949, Bond et al. 1955, Jones
dan Green 1963).”
“Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu meningkatkan
pertumbuhan kacang-kacangan (Nguyen 1987), namun telah didapat pula
hasil yang berbeda bahkan berlawanan (Washington 1999).”
Penulisan Daftar Pustaka Sistem Vancouver (author-number style)
Sistem Vancouver menggunakan cara penomoran (pemberikan angka)
yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar
pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut
menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah
tulisan, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukannya
dibandingkan dengan cara pengurutan secara alfabetis menggunakan
nama penulis seperti dalam sistem Harvard. Sistem ini beserta variasinya
banyak digunakan dibidang kedokteran dan kesehatan.
Contoh :
(1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress
syndrome due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine.
London: Yale Univ Pr; 1993.
(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and
Neuropsychology. Ed ke-2. New York: McGraw-Hill; 1997.
(4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod
1994; 20: 355-6.
(5) Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg
Infect Dis [serial online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens]. Available
from: URL: http://www/cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm. Accessed
December 25, 1999.
(6) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986.
Ludah dan kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono
dan Sutatmi Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pr; 1992.
hlm 1-42.
(7) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara
curing terhadap sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan.
Disertasi. Surabaya: Pascasarjana Universitas Airlangga; 1995. hlm
8-21.
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 365
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan:
“Uraian tentang dampak dari meluasnya flu burung telah disampaikan
oleh penulis dalam publikasi yang lain (1) Beberapa penulis lain juga telah
membahas secara luas terkait dengan masalah sosial yang berkaitan
dengan fenomena tersebut, terutama Lane (2,3) dan Lewis (4) Hasil
penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa penggunaan obat
flu konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal (1,4,5)
bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak
(3,6).
Dua sumber bacaan berikut dapat digunakan untuk membantu penguasaan
teknik penulisan:
1). Gunawan AW, Achmadi SS, Arianti L. 2004. Pedoman Penyajian Karya
Ilmiah. Bogor: IPB Pr.
2). http://abacus.bates.edu/~ganderso/biology/resources/writing/
HTWgeneral.html
Secara garis besar, contoh sistematika penulisan artikel PKMI
dapat dilihat pada lampiran 7.B-1
4. Evaluasi Usul Artikel PKMI
Evaluasi terhadap usul artikel PKMI dilakukan oleh Tim Pakar dari
berbagi bidang ilmu yang merupakan bagian dari Tim Pengelola Program
di tingkat pusat yang dibentuk oleh Dikti. Kriteria penilaian usulan untuk
PKMI disajikan dalam Form F7.B-4. Setiap judul artikel PKMI akan
dievaluasi oleh dua orang pakar dengan kebidangan ilmu yang
bersesuaian dengan bidang ilmu dari judul program yang diusulkan.
Dalam proses evaluasi artikel PKMI yang diusulkan, evaluator akan
membuat catatan-catatan dan saran yang dituliskan langsung dalam
artikel yang dievaluasi, yang selanjutnya merupakan petunjuk bagi
pengusul untuk perbaikan artikelnya apabila telah dinyatakan lolos untuk
mendapatkan hadiah. Pengembalian artikel yang dinyatakan lolos dengan
perbaikan harus mengikuti aturan dalam Tata Cara Usul Artikel PKMI dan
Sistematika Penulisan Artikel PKMI. Pengiriman kembali usulan yang telah
diperbaiki dalam bentuk hardcopy dan softcopy dalam CD.
Artikel yang dinyatakan lolos evaluasi akan mendapatkan
hadiah/insentif berupa uang dengan besaran yang ditetapkan dalam
setiap tahun anggaran.
5. Seleksi Artikel PKMI dalam Pimnas
Artikel PKMI yang telah lolos dalam evaluasi usul artikel PKMI
secara otomatis merupakan kandidat calon peserta Pimnas kelompok
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 366
PKM bidang PKMI. Penentuan akhir dari artikel PKMI yang diundang ke
Pimnas ditentukan melalui beberapa pertimbangan dan pembatasan.
Mekanisme penetapan jumlah peserta Pimnas bidang PKMI dari setiap
perguruan tinggi dilakukan dengan mempertimbangkan komposisi dan
jumlah calon peserta keseluruhan yang direkomendasikan tim evaluator
Dikti, serta alokasi dana yang disediakan. Apabila jumlah calon peserta
dari suatu perguruan tinggi melebihi jumlah yang ditetapkan, maka
perguruan tinggi tersebut diminta untuk menyeleksi berdasarkan daftar
yang direkomendasikan oleh Dikti. Dengan demikian diperkirakan
kesenjangan jumlah peserta dari masing-masing perguruan tinggi tidak
akan terlalu besar, yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan yang
sama bagi perguruan tinggi dalam berkompetisi. Mekanisme proses
pengusulan artikel PKMI sampai ke seminar presentasi di Pimnas dapat
dilihat pada Lampiran 7.B-2.
Untuk penentuan juara/pemuncak dalam Seminar Program
Kreativitas Mahasiswa Tingkat Nasional bidang PKMI dalam kegiatan
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional, digunakan kriteria penilaian dalam
Form F7.B-5.
6. Contoh Judul Judul Artikel PKMI
1) Teknik Preparasi Cuplikan Superkonduktor YBCO Fasa-123
Menggunakan Reaksi Padatan
2) Pengaruh Implantasi Ion Molydenum Terhadap Laju Korosi Baja
Tahan Karat 304 di Lingkungan 0,005 M HCL
3) Analisis Kerentanan Kerusakan Terumbu Karang di Perairan
Kepulauan Karimunjawa dengan Bantuan Sistem Informasi
Geografis
4) Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa untuk Pembuatan List Profile
5) Formulasi Minuman Fungsional Instan dari Tanaman Kemangi
(Ocimum canum) sebagai Upaya Preventif terhadap Kanker Kolon
6) Inaktifasi Virus Avian Influensa (AI) untuk Pembuatan Vaksin AI
Inaktif dengan Penambahan Formalin Konsentrasi Bertingkat
7) Family Folder Sebagai Model Pembinaan Kesehatan Bagi Pasien
Tuberkulosis Paru dan Keluarganya (Laporan Kasus di Klinik
Menyehatkan Bangsa Kelurahan Cawang Kecamatan Kramatjati,
Kodya Jakarta Timur)
8) Analisis Hubungan Kualitas Jumlah Uang Beredar (M1) dengah
Pertumbuhan Ekonomi (PDB) di Indonesia
9) Perencanaan Pembangunan Desa dalam Upaya Mewujudkan
Kemandirian dan Pemberdayaan Masyarakat melalui Paradigma
Participatory Rural Apraisal (PRA)
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 367
FORMAT SAMPUL MUKA USUL ARTIKEL PKMI (Form F7.B-1)
(Warna hijau muda, ukuran A-4)
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
………………………………………………………………………………
BIDANG KEGIATAN:
PKM Penulisan Ilmiah (PKMI)
Diusulkan oleh:
_______________________ (Ketua Kelompok/Penulis Utama)
_______________________ (Nama-nama Anggota Kelompok/Anggota Penulis)
_______________________ (Penulisan Nama Ketua maupun Anggota harus )
_______________________ (menyertakan NIM dan tahun angkatan)
NAMA PERGURUAN TINGGI
KOTA
TAHUN
Logo
Perguruan
Tinggi
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 368
HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM (Form F7.B-2)
1. Judul Kegiatan :
2. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
(Pilih salah satu) ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama
a. Nama Lengkap : …………………………………………………………
b. NIM : ……………………………
c. Jurusan : …………………………………………………………
d. Perguruan tinggi : …………………………………………………………
e. Alamat Rumah : …………………………………………………………
f. No Telp/HP : …………………………………………………………
g. Alamat email : …………………………………………
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : …… orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : …………………………………………………………
b. NIP : ………………………………
c. Alamat Rumah : ………………………………………………………..
d. No Telp/HP : ………………………………………………………..
6. Biaya Kegiatan Total :
a. Sumber Dikti : Rp …………………………………..
b. Sumber lain (sebutkan . …… . ) : Rp …………………………………..
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : . . . . . . bulan
__________, ___________
Menyetujui
Ketua Jurusan/Program Studi/ Ketua Pelaksana Kegiatan
Pembimbing Unit Kegiatan mahasiswa
(__________________________) (_________________________)
NIP. NIM.
Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping
Kemahasiswaan/Direktur Politeknik/
Ketua Sekolah Tinggi,
(__________________________) (_________________________)
NIP. NIP.
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 369
LEMBAR PENGESAHAN SUMBER PENULISAN ILMIAH PKMI (Form F7.B-3)
1. Judul Tulisan yang Diajukan :
2. Sumber Penulisan (beri tanda X yang dipilih)
( ) Kegiatan Praktek Lapang/Kerja dan sejenisnya, KKN, Magang, Kegiatan
Kewirausahaan (pilih salah satu), dengan keterangan lengkap:
_______________________________________________________
Tulis lengkap: Nama penulis. Tahun. Judul karya. Kota: Penerbit/ tempat
kegiatan
_______________________________________________________
( ) Kegiatan Ilmiah lainnya (sebutkan) dengan keterangan lengkap:
_______________________________________________________
Tulis lengkap: Nama penulis. Tahun. Judul karya. Kota: Penerbit/ tempat
kegiatan
_______________________________________________________
Keterangan ini kami buat dengan sebenarnya.
Mengetahui _______, ______________
Ketua Jurusan/Program Studi, Penulis Utama,
(______________________) (_____________________)
NIP. NIM.
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 370
KRITERIA PENILAIAN USUL ARTIKEL PKMI (Form F7.B-4)
No Kriteria Bobot Skor
Nilai
(Bobot x
Skor)
1 Kreativitas :
a. Permasalahan
b. Tujuan
c. Gagasan
30
2 Kegunaan :
d. Manfaat luaran dan hasil yang
diperoleh untuk pengembangan
ilmu dan atau masyarakat
30
3 Penulisan :
e. Format Penulisan
f. Alur pikir dan pengorganisasian
gagasan
g. Ketajaman analisis
h. Penggunaan bahasa ilmiah
40
T O T A L 100
Skor yang diberikan : 1, 2, 3, 5, 6 dan 7
Artikel yang diusulkan untuk diberikan insentif harus mendapatkan nilai minimum 500.
Untuk artikel yang ditolak, kriteria penolakan menggunakan komponen yang ada
dalam kriteria penilaian (a s/d h) ditambah satu komponen (i) Lainnya, yang perlu
disebutkan.
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 371
KRITERIA PENILAIAN SEMINAR NASIONAL PKM PENULISAN ILMIAH DALAM
PIMNAS (Form F7.B-5)
No Kriteria Bobot Skor
Nilai
(Bobot x Skor)
1 Artikel:
a. Kreativitas
b. Kontribusi bagi perkembangan ilmu
dan teknologi
c. Penulisan dan ketajaman analisis
50
2 Presentasi:
a. Penggunaan bahasa
b. Cara presentasi (sikap,
sistematika)
c. Alat bantu (audio-visual)
e. Ketepatan waktu
25
3 Diskusi:
a. Cara menjawab
b. Ketepatan jawaban
c. Kerja sama kelompok
25
T O T A L 100
Skor yang diberikan : 1, 2, 3, 5, 6 dan 7
Hasil penilaian dan konsekuensi penghargaannya mengikuti aturan yang khusus
diterbitkan untuk Pimnas
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 372
Contoh Struktur Format Penulisan Artikel (Form 7.B-1.)
DETEKSI KEMATANGAN BUAH DURIAN
Amin Rejo, Suroso, I Wayan Budiastra
Jurusan Xxxxxx, Institut Xxxxxx, Bogor
ABSTRAK
Pendugaan kematangan buah durian menggunakan uji sensoris selama ini terkendala oleh kekuatan aroma
yang sering menyesatkan. Karena itu, perlu dikembangkan suatu teknik deteksi kematangan tanpa merusak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pendugaan ketuaan dan kematangan buah durian
berdasarkan pada sifat kimia fisika durian dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan. Hasil pengukuran masa
jenis dan karakteristik akustik diumpankan kedalam model sebagai masukan, yang memberikan tingkatan ketuaan
dan kematangan sebagai luaran. Pelatihan data xxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxx
Kata kunci : Jaringan syaraf tiruan, durian, ketuaan, kematangan, zero moment power.
PENDAHULUAN
Xxxxxx xxxxxx x xxxxxxxxxx xxxxx —————————————————————– ——– —– —–
————-. Avvvvvvvvvvv—————— ———————— ——————————- ———– ———— ——
——- —-.
Karakteristik Kimia Fisika
Xxxxxx xxxxxx x xxxxxxxxxx xxxxx —————————————————————– ——– —– —–
————-. Avvvvvvvvvvv—————— ———————— ——————————- ———– ———— ——
——- —-.
Model Jaringan Syaraf
Xxxxxx xxxxxx x xxxxxxxxxx xxxxx —————————————————————– ——– —– ————
——. Avvvvvvvvvvv—————— ———————— ——————————- ———– ———— ————-
-.
BAHAN DAN METODE
Xxxxxx xxxxxx x xxxxxxxxxx xxxxx —————————————————————– ——– —– —–
————-. Avvvvvvvvvvv—————— ———————— ——————————- ———– ———— ——
——- —-.
HASIL PENELITIAN
Xxxxxx xxxxxx x xxxxxxxxxx xxxxx —————————————————————– ——– —– —–
————-. Avvvvvvvvvvv—————— ———————— ——————————- ———– ———— ——
——- —-.
PEMBAHASAN
Xxxxxx xxxxxx x xxxxxxxxxx xxxxx —————————————————————– ——– —– —–
————-. Avvvvvvvvvvv—————— ———————— ——————————- ———– ———— ——
——- —-.
Disain Model
Xxxxxx xxxxxx x xxxxxxxxxx xxxxx —————————————————————– ——– —– —–
————-. Avvvvvvvvvvv
Pembelajaran Sistem
Xxxxxx xxxxxx x xxxxxxxxxx xxxxx —————————————————————– ——– —– —–
————-. Avvvvvvv
Pelatihan Data
Xxxxxx xxxxxx x xxxxxxxxxx xxxxx —————————————————————– ——– —– —–
————-. Avvvvvvv
Xxxxxx xxxxxx x xxxxxxxxxx xxxxx —————————————————————– ——– —– —–
————-. Avvvvvvvvvvv—————— ———————— ——————————- ———– ————.
KESIMPULAN
Xxxxxx xxxxxx x xxxxxxxxxx xxxxx —————————————————————– ——– —– —–
————-. Avvvvvvvvvvv—————— ———————— ——————————- ———– ———— — .
DAFTAR PUSTAKA
Budiantoro, K. (2003). Teknik deteksi tanpa merusak, Agrotek 337 (6) 435-439.
Daryono, H. dan Harjanto, K. (1999). Non destructive algotithm on determining the essential characteristics of
durian, Journal of Applied Science, 10 (2) 197–210.
Kennedy, F. R. (1999). Fundamentals of Non Destructive Test, Cambridge, Cambridge University Press.
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 373
PKMI DAN MEKANISME PENYELENGGARAAN PIMNAS (Form 7.B-2)
Mahasiswa, Dosen Pembimbing
PR III
PENGAJUAN DP2M DIKTI
Artikel PKMI
SELEKSI/EVALUASI
Usulan Artikel PKMI
HASIL EVALUASI JUMLAH
JUDUL YANG DIDANAI
SELEKSSI / EVALUASI
Artikel yang didanai
Rekomendasi ke PIMNAS
Entry Data proposal
PENGUMUMAN
Artikel dengan Perbaikan
Kontrak Pendanaan
(DP2M dengan PR III)
3
Perguruan
Tinggi
Artikel tanpa
Perbaikan
DANA 100%
4
4/5
5
5
5
5/6
7
Bulan
PIMNAS
Jumlah > Kuota ?
(untuk satu PT)
Seleksi oleh PT dari calon
peserta yang direkomendasikan
oleh DIKTI
Tidak
Ya
Pencairan Dana

1 comments on “Modul PKM

  1. susahnya memotivasi mahasiswa untuk ikut PKM ya 🙂 Padahal itu sangat bermanfaat dan menambah pengalaman dan wawasan, apalagi bisa ikut PIMNAS. Jadi menambah track record ya

Tinggalkan komentar